Dalam kanal Youtube Rocky Gerung Official pada Rabu, 28 Oktober 2020, ia menyebut semakin tinggi kecenderungan takut biacara, rakyat akan tetap demo meski beresiko.
Baca Juga: Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Berbagai Daerah di Indonesia, dari Gunungan Hingga Ngeropok
Sama seperti dengan zaman reformasi (1998), orang anggap saat itu demonstrasi konsekuensinya masuk penjara dan akan dihadapi kekerasan, tapi eskalasinya naik terus, karena satu faktor, yaitu kesulitan ekonomi," kata Rocky Gerung.
"Jadi kita harus bedakan antara ketakutan karena kecemasan terhadap kekerasan dan ketakutan karena membayangkan tidak akan ada pendapatan hari ini," tambah Rocky
Ia juga menyayangkan beberapa pihak yang menganggap demokrasi pada rezim Jokowi lebih baik dibanding masa pemerintahan Soeharto.
Baca Juga: Diisukan putus dengan Billy Syahputra, Amanda Manopo Nangis Gara-Gara Ini
Namun Rocky menyebut tidak tepat jika membandingkan demokrasi era Jokowi dengan rezim Soeharto saat itu.
"Jokowi datang ketika demokrasi sudah disiapkan oleh Gus Dur, dilanjutkan Megawati,SBY , B.J Habibie bahkan lebih awal, jadi Jokowi adanya di ujung, untuk apa dibandingkan dengan yang di awal, harusnya Jokowi dibandingkan dengan SBY," ungkapnya.
"Kalau dibandingkan dengan SBY, maka Jokowi adalah otoriter, begitu kan seharusnya cara melihatnya," imbuh Rocky Gerung.
Baca Juga: Bulan Rabiul Awal & Maulid Nabi, Amalan Ini yang Harus Dilakukan, Ada Selawat Hingga Puasa Sunah!
Editor: I GA Putu Yuliani Dewi
Sumber: YouTube