Ahok mengatakan, pembubaran sebaiknya segera dilakukan sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) selesai dari masa jabatannya.
5. Peruri Minta Uang Rp500 Miliar ke Pertamina
Ahok melontarkan kekesalannya kepada Perum Peruri. Ahok menyebut Perusahaan Pelat merah itu meminta dana sebesar Rp500 miliar kepada Pertamina untuk pembuatan paperless.
Ahok mengatakan, dirinya tengah mendorong tanda tangan digital atau paperless di Pertamina. Namun, Peruri meminta dana Rp500 miliar untuk proyek tersebut. Padahal, Pertamina dan Peruri sama-sama perusahaan pelat merah.
Baca Juga: Intip 10 Bonsai Terindah di Dunia, Ada dari Indonesia
"Saya lagi paksakan tanda tangan digital tapi Peruri bindeng juga masa minta Rp500 miliar untuk proses paperless di kantor Pertamina. itu BUMN juga," ujar Ahok.
6. Ahok Itu Eksekutor Bukan Pengawas
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyampaikan bahwa sebagai komisaris utama Pertamina, dia tidak memainkan tugas pengawasan secara maksimal. Justru dia hanya menjadi seorang eksekutor.
"Saya ini eksekutor bukan pengawas Pertamina sebetulnya, komisaris di BUMN itu sebetulnya neraka, surga belum masuk," ujarnya .***