Jangan Remehkan Protokol Covid 19, Ini Bahayanya

- 19 September 2020, 20:38 WIB
Jangan Remehkan Protokol Covid 19, Ini Bahayanya
Jangan Remehkan Protokol Covid 19, Ini Bahayanya /pikiran-rakyat/

Kebijakan karantina ini pun mengharuskan anda tetap berada di rumah untuk mengantisipasi penularan virus corona kepada orang lain. Di beberapa daerah, proses karantina diketahui akan dipantau juga oleh masyarakat sekitar dan pemerintah setempat. Dengan begitu, apabila sampai melanggar, anda bisa dikenakan sanksi sosial. 

3. Menularkan Covid-19 ke orang lain

Dalam laman resminya, WHO telah menyatakan, meskipun gejala Covid-19 pada umumnya ringan, penyakit ini patut diwaspadai bersama karena dapat menyebar dengan cepat. Penyakit akibat virus corona ini memang bisa jadi tidak akan berbahaya atau tidak menimbulkan kondisi parah pada diri anda yang relatif masih muda atau memiliki sistem imun yang baik. 

Tapi sayangnya, kondisi itu belum tentu terjadi pada orang lain di sekitar anda yang tertular virus corona. Mereka bisa megalami Covid-19 yang parah. 

Baca Juga: Vicky Prasetyo Bebas, Angel Lelga Kecewa Siapkan Upaya Hukum

4. Membuat orang lain cemas 

Sikap meremehkan virus corona yang anda tunjukkan bisa jadi membuat orang lain cemas. Misalnya saja, anda belakangan ini masih sering nongkrong ramai-ramai atau wara-wiri keluar rumah tanpa masker. Sikap itu disinyalir dapat membuat orang lain berpikir bahwa anda bisa membawa dan menyebarkan virus corona di lingkungan. WHO pun telah mengingatkan bahwa stress dan tekanan selama masa yang sulit ini dapat meningkatkan risiko depresi. 

5. Tak membantu tenaga medis 

Jika masih meremehkan virus corona hingga kemudian terinfeksi Covid-19, anda bisa merugikan para tenaga medis yang berjuang di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes). Maka dari itu, anda pun dianjurkan oleh WHO untuk mematuhi berbagai arahan dari pemerintah, termasuk sebagai upaya untuk membantu para tenaga medis. 

WHO dalam laman resminya who.int, mengakui bekerja di garis terdepan selama wabah Covid-19 sangatlah berat dan bisa memicu stres. Sangatlah wajar jika para tenaga medis ini terbebani dan frustasi. Para tenaga medis ini bahkan bisa mendapatkan stigma dari keluarga, teman, rekan sejawat dan orang-orang lain mengenai diri mereka yang harus dijauhi karena bisa menularkan virus corona.  Hal itu pun dapat menyebabkan mereka terkekan. 

Halaman:

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x