RINGTIMES BALI - Pemberontakan PKI 1948 atau yang juga disebut Peristiwa Madiun adalah pemberontakan komunis yang terjadi pada tanggal 18 September 1948 di kota Madiun.
Pemberontakan ini dilakukan oleh Front Demokrasi Rakyat, yang terdiri atas Partai Komunis Indonesia, Partai Sosialis Indonesia, Partai Buruh Indonesia, Pemuda Rakyat, dan Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia.
Latar Belakang Pemberontakan :
Baca Juga: Update Kurs Dollar Hari Ini, 18 September 2020 Simak Harga di BNI dan BRI
Jatuhnya Kabinet RI
Pemberontakan ini diawali dengan jatuhnya kabinet RI yang pada waktu itu dipimpin oleh Amir Sjarifuddin karena kabinetnya tidak mendapat dukungan lagi sejak disepakatinya Perjanjian Renville.
Dibentuknya Kabinet Baru
Baca Juga: Duh Gusti, 5 Jasad ABK Ini Ditemukan Tewas dalam Freezeer, Dibunuh?
Lalu dibentuklah kabinet baru dengan Mohammad Hatta sebagai perdana menteri, namun Amir beserta kelompok-kelompok sayap kiri lainnya tidak setuju dengan pergantian kabinet tersebut.
Sidang Politbiro
Baca Juga: Ramalan Shio Hari Ini, 18 September 2020: Shio Ular, Pertahankan Komitmen
Dalam sidang Politbiro PKI pada 13-14 Agustus 1948, Musso membeberkan penjelasan tentang “pekerjaan dan kesalahan partai dalam dasar organisasi dan politik” dan menawarkan resolusi yang terkenal dengan sebutan “Jalan Baru untuk Republik Indonesia”.
“Jalan Baru” Musso menghendaki satu partai kelas buruh dengan memakai nama yang bersejarah, yakni PKI. Untuk itu harus dilakukan fusi tiga partai yang bermazhab Marxsisme-Leninisme: PKI ilegal, Partai Buru Indonesia (PBI), dan Partai Sosialis.
Baca Juga: Update Kurs Dollar Hari Ini, 18 September 2020 Simak Harga di BNI dan BRI
PKI hasil fusi ini kemudian akan memimpin revolusi proletariat untuk mendirikan sebuah pemerintahan front nasional.
Digelar Rapat Raksasa
Selain itu, Musso juga menggelar rapat raksasa di Yogya. Di sini dia melontarkan pentingnya kabinet presidensial diganti jadi kabinet front persatuan. Musso juga menyerukan kerjasama internasional, terutama dengan Uni Soviet, untuk mematahkan blokade Belanda.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini, 18 September 2020 di Trans TV Trans 7 Net TV ANTV SCTV RCTI dan Global TV
Rancana Awal Pemberontakan
Rencana itu diawali dengan penculikan dan pembunuhan tokoh-tokoh yang dianggap musuh di kota Surakarta, serta mengadu domba kesatuan-kesatuan TNI setempat, termasuk kesatuan Siliwangi yang ada di sana.
Dibentuknya FDR
Musso tak hanya menghimpun kekuatan, tapi juga organisasi. Salah satunya adalah Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang dibentuk mantan perdana menteri yang dijatuhkan, Amir Sjarifoeddin.***