Kronologi Terciptanya Gerakan Non Blok, Indonesia Salah Satu Pelopornya

- 31 Agustus 2020, 16:36 WIB
Gerakan non blok
Gerakan non blok /


RINGTIMES BALI -
Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung tahun 1955 merupakan proses awal lahirnya GNB.

KAA diselenggarakan pada tanggal 18 - 24 April 1955 dan dihadiri oleh 29 Kepala Negara dan Kepala Pemerintah dari benua Asia dan Afrika yang baru saja merdeka.

KAA ditujukan untuk mengidentifikasi dan mendalami masalah-masalah dunia waktu itu dan berupaya menformulasikan kebijakan bersama negara-negara baru tersebut pada tatanan hubungan internasional.

Baca Juga: Akhir Perang Dunia II Jatuhnya Berlin di Tangan Uni Soviet

GNB berdiri saat diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) I GNB di Beograd, Yugoslavia, 1 - 6 September 1961. KTT I GNB dihadiri oleh 25 negara

Tujuan dari organisasi ini adalah untuk menjamin kemerdekaan, kedaulatan, dan keamanan.

Perhatian GNB pada masalah-masalah terkait dengan pembangunan ekonomi negara berkembang, pengentasan kemiskinan dan lingkungan hidup, telah menjadi fokus perjuangan GNB di berbagai forum internasional pada dekade 90-an.

Baca Juga: Mengenang Peristiwa 30 Agustus 2007, Soeharto VS Time Inca

Selaku ketua GNB waktu itu, Indonesia juga menghidupkan kembali dialog konstruktif Utara-Selatan berdasarkan saling ketergantungan yang setara (genuine interdependence), kesamaan kepentingan dan manfaat, dan tanggung jawab bersama.

Ada 5 pilar yang digunakan sebagai pedoman, hal ini digunakan sebagai basis dari Gerakan Non-Blok. Berikut 5 prinsip tersebut :

Baca Juga: Peristiwa Hari Ini: Ditemukannya Satelit Enceladus

1. Saling menghormati integritas teritorial dan kedaulatan.

2. Perjanjian non-agresi (perjanjian tanpa perang).

3. Tidak mengintervensi urusan dalam negeri, negara lain.

4. Kesetaraan dan keuntungan bersama

5. Menjaga perdamaian.

Baca Juga: Peristiwa Hari ini 27 Agustus Tergelincirnya Pesawat Sriwijaya Air Hingga Serangan di Batavia


Gerakan ini digagas 5 pemimpin dunia seperti Josip Broz Presiden Yugoslavia, Sukarno Presiden Indonesia, Gamal Abdul Nasser Presiden Mesir, Pandit Jawaharlal Nehru Presiden India, dan yang terakhir Kwame Nkrumah dari Ghana.***

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah