RINGTIMES BALI - Menjadi Inspektur Upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, Presiden Joko Widodo mengenakan baju adat dari Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Dikutip Ringtimes Bali dari laman ANTARA, berdasarkan keterangan dari Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin, Presiden mengenakan baju adat dari Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.
Baju tersebut memiliki makna yang sangat dalam. Dalam baju adat itu, terdapat kain motif Kaif berantai nunkòlo.
Baca Juga: Mengenal Pembawa Baki Bendera Merah Putih dari Tahun ke Tahun
Motif tersebut sudah dimodifikasi dari bentuk belah ketupat (motif geometris) dengan batañg tengah yang berartì sumber air, dan bagian pinggir bergerigi melambangkan wilayah yang berbukit dan berkelok-kelok.
Sedangkan warna merah melambangkan keberanian laki-laki nunkolo.
Sejumlah aksesoris yang disematkan di pakaian adat itu untuk menambah indah kain tenun, dan tentunya memiliki makna kegunaan praktis.
Baca Juga: Simak, Ini Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 2020
Aksesoris dester yakni ikat kepala atau Pilu. Ada tiga jenis Yi U Raja dengan bentuk dua tanduk kecil yang artinya fungsi Raja yang melindungi.
Kemudian, ikat di kepala sebagai penutup kepala untuk pelindung yang menjadi tanda kebesaran Raja sebagai Mahkota.