MUI dan Ormas Islam Kecam Serangan Brutal Israel ke Palestina

- 12 Mei 2021, 06:51 WIB
MUI gelar pertemuan dengan Ormas Islam terkait serangan Israel ke Palestina.
MUI gelar pertemuan dengan Ormas Islam terkait serangan Israel ke Palestina. /Reuters/Ammar Awad

RINGTIMES BALI - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar pertemuan dengan seluruh pimpinan Ormas Islam untuk membahas serangan Israel terhadap Palestina sepekan ini.

MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim menyampaikan, penindasan terhadap Palestina bukan barang baru.

Dilansir Ringtimesbali.com dari laman mui.or.id, militer Israel dan Yahudi kanan ekstrem dinilai MUI sangat keterlaluan. Kekerasan yang mereka lakukan merupakan perlakuan yang biadab.

Baca Juga: Israel Serang Palestina di Bulan Ramadhan, Ancam Serang Masjid Al Aqsa dan Sita Makanan Buka Puasa

“Seperti yang kita lihat, perkembangan di Palestina bukan problem baru, tapi problem lama yang terus berulang,” katanya Selasa, 11 Mei 2021 dalam pertemuan MUI bersama Pimpinan Ormas Islam Tingkat Pusat secara virtual.

“Yang mendesak sehingga ini patut menjadi gerakan bersama adalah apa yang dilakukan militer dan kelompok Yahudi kanan ekstrem serta ada tantangan dari internal yaitu persatuan Islam maupun Palestina,” lanjut Abdul Hakim.

Pertemuan virtual yang diinisiasi Komisi HLNKI dan Komisi Ukhuwah Islamiah tersebut bertujuan untuk membuat keputusan bersama antara MUI dan Ormas Islam di Indonesia.

Baca Juga: Israel Serang Masjid Al Aqsa, Erdogan Ajak Negara Muslim Ikut Melawan

Sikap MUI dan Ormas Islam disebut akan sangat penting sebagai salah satu bentuk keprihatinan bangsa Indonesia terhadap penderitaan Palestina.

Ada gerakan kemanusiaan yang sudah dilakukan relawan filantropi Islam. MUI mulai tahun 2019 bekerjasama dengan Walikota Hebron berniat membangun Rumah Sakit Indonesia Hebron.

“Kita ingin memberikan langkah konkret memberikan bantuan kepada masyarakat Palestina dengan membangun Hebron,” ujarnya.

Baca Juga: Erdogan Kutuk Penyerangan Israel di Masjid Al-Aqsa, Negara Teroris yang Jahat

Sementara itu, Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah Islamiah KH. Cholil Nafis menambahkan, hal yang sering dilupakan adalah konflik internal antara Hamas dan Fattah yang belum mereda.

Hamas dan Fattah merupakan organisasi terbesar di Palestina yang ingin merdeka, namun keduanya saling bertolak belakang dan sering konflik.

Sementara Negara-negara Timur Tengah yang mulai menjalin hubungan diplomatik dengan Israel juga sebagai gambaran adanya masalah Ukhuwah Islamiah dalam merespon penindasan terhadap Palestina.

Baca Juga: Arie Untung Berikan Simpati atas Pemberontakan Israel ke Warga Palestina di Masjid Al Aqsa

“Selain mengutuk yang terjadi di Palestina oleh Israel, kami meminta kepada Hamas dan Fattah agar bersatu membela negaranya sendiri. Kami berharap mereka bersatu di dalam satu perjuangan,” kata KH. Cholil Nafis.

Dirinya berharap MUI menjembatani perdamaian antara Hamas dan Fattah sehingga yang tersisa di Palestina hanya masalah eksternal yaitu Zionis Israel yang patut untuk dilawan.

KH. Cholil Nafis juga ingin isu ini menjadi isu kemanusiaan bukan semata isu agama.

“MUI melakukan gerakan bersama menjadi pendamai internal di Palestina. Tentu berikutnya bagaiaman menjadi juru damai. Perlu ditekankan persatuan internal umat Islam, persatuan internal Palestina, dan persatuan kemanusiaan,” katanya.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: mui.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x