NU Minta Polemik Sholat Idul Fitri Dihentikan serta Jamaah Patuhi Aturan Pemerintah

- 11 Mei 2021, 12:29 WIB
NU Pinta Polemik Sholat Idul Fitri Dihentikan dan Patuhi Aturan Pemerintah
NU Pinta Polemik Sholat Idul Fitri Dihentikan dan Patuhi Aturan Pemerintah /Dok. Pemprov Sulawesi Selatan

RINGTIMES BALI – Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Ishomuddin meminta seluruh pihak untuk menyudahi polemik sholat Idul Fitri dan harus lebih patuhi aturan pemerintah.

KH Ahmad Ishomuddin menjelaskan bahwa hukum sholat Idul Fitri adalah sunnah apalagi Lebaran 1442 H tepat pada masa pandemi covid-19.

KH Ahmad Ishomuddin menjelaskan sunnahnya sholat Idul Fitri di masa pandemi menjadikan pengurus masjid untuk lebih memperketat tempat ibadah yang mana jemaah yang diperbolehkan sholat Idul Fitri hanya 10 persen saja.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Himbau Masyarakat Segera Tunaikan Zakat dan Wakaf Sebelum Hari Raya Idul Fitri

“Jika bukan suatu yang wajib, kemudian pelaksanaanya itu biasa di masjid atau di tanah lapang,” kata KH Ahmad Ishomuddin, dilansir Ringtimesbali.com dari laman Antaranews.

Akan tetapi di masa pandemi saat ini KH Ahmad Ishomuddin menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk melaksanakan sholat Idul Fitri di rumah saja.

“Nah kalau dilakukan secara Jemaah, itu merupakan sebuah kesepakatan. Tapi kalau dijalankan sendirian di rumah, menurut Mazhab Imam Syafi’I itu juga sah,” kata KH Ahmad Ishomuddin.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Siapkan 2 Metode Antisipasi Kerumunan Jelang Lebaran Idul Fitri 1442 H

Maka dari itu NU bersikeras terus menghimbau kepada seluruh umat islam di seluruh dunia untuk bersama-sama menjaga jarak dan merakayakan lebaran di rumah saja dengan tujuan pemutusan mata rantai covid-19.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x