Network
RINGTIMES BALI – Kementerian Sosial Republik Indonesia menegaskan bila Bantuan Sosial Tunasi (BST) tidak akan dilanjutkan hingga April 2021.
Bansos BST sendiri merupakan langkah instrumen penting yang dilakukan pemerintah dalam memulihkan ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Saat menghadiri HUT ke-19 Taruna Siaga Bencana (Tagana) di Jawa Barat, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan bila Bansos BST kali ini tidak memiliki anggaran.
Baca Juga: Video Syur 30 Detik Gegerkan Kota Palopo, Pelaku Wanita Diduga Pelajar
Baca Juga: Raffi Ahmad Keluarkan Dana Rp300 Miliar untuk Bangun 10 Sekolah Sepak Bola RANS Cilegon FC
“Enggak ada anggaranya untuk itu (Bansos BST),” ujarnya dikutip Ringtimesbali.com dari situs Antara.
Selain itu, Risma menjelaskan bila tidak adanya anggaran dalam Bansos BST kali ini karena, kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia kini telah memasuki ke skala mikro.
Oleh karena itu, Risma berharap kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk seharusnya mulai beraktivitas kembali.
Baca Juga: Viral Surat Wasiat Zakiah Aini Pelaku Teror, Sebut Pancasila dan Pemilu Musyrik
Baca Juga: Cek Laman eform.bri.co.id/bpum, BLT UMKM Sebesar Rp1,2 Juta Siap Dicairkan
Lebih lanjut, melalui kembalinya masyarakat beraktivitas seperti semula dirinya berharap agar pergerakan perekonomian di Indonesia juga mulai kembali normal.
“Kalau misalkan di daerah masih ada warga yang perlu ditolong, mereka masih bisa mengajukan ke kami,” ujarnya.
“Nanti kami bantu dalam bentu BPNT (bantuan pangan non-tunai,” tambah mantan Wali Kota Surabaya tersebut.
Bagi masyarakat yang melapor untuk mendapatkan pertolongan, nantinya Kemensos akan memberikan bansos berupa BPNT yang bernilai Rp200.000.
Baca Juga: Terungkap Indentitas Pelaku Penembakan Mabes Polri, Diduga Anggota Club Menembak
Sebelumnya, kemensos hanya akan menyiapkan dana bansos BST hingga April 2021.
Hal tersebut dikatakan oleh Staf Ahli Mensos Bidang Aksesibilitas Sosial, Sonny W Manalu.
Dari dana total sebesar Rp12 triliun akan disalurkan setiap bulannya terhitung sejak Januari hingga April 2021 kepada 10 juta KK penerima manfaat PKM.***
