Daftar 28 Komunitas Sastra yang Terdata Perpustakaan Nasional RI

- 17 Februari 2021, 09:30 WIB
Ilustrasi perpustakaan Nasional.
Ilustrasi perpustakaan Nasional. /pixabay/

RINGTIMES BALI – Fungsi komunitas sastra sebagai wadah membaca dan bedah buku telah berkembang di Indonesia sejak era kolonial. Namun, istilah komunitas baru mulai digunakan pada akhir 1980-an.

Dilansir Ringtimesbali dari jurnal ‘Mapping Indonesian Literary Community in East Java’ karya Yulitin Sungkowati, berbagai komunitas sastra Indonesia dipastikan lahir dan berkembang sejak 1990-an.

Komunitas ini berperan sebagai penggerak kegiatan bersastra di berbagai daerah di Indonesia.

Baca Juga: Perpusnas Terapkan 'Digital Rights Management'

Bahkan menurut Herfanda (2007:14) mendefinisikan komunitas sastra sebagai himpunan sukarelawan yang bersama-sama mengapresiasi dan mengembangkan sastra.

Dari sekian banyak nama, Forum Lingkar Pena (FLP) merupakan salah satu komunitas sastra yang didirikan Asma Nadia (Nadia), beserta Helvy Tiana Rosa, Maimon Herawati, dan belasan aktivis lainnya pada 1997.

FLP aktif membangun jejaring kemitraan dengan berbagai penerbit dan lembaga/instansi dalam mengadakan agenda-agenda literasi di berbagai bidang.

Baca Juga: Rekomendasi Lima Buku Hits untuk Isi Waktu Luang Selama Pandemi

Dilansir Ringtimesbali.com dari laman resmi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (tinjauan terakhir pada 16 Februari 2021), berikut daftar 28 komunitas sastra di Indonesia, termasuk FLP.

  1. Komunitas Salihara
  2. Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki
  3. Freedom Institute
  4. Yayasan Pustaka Obor Indonesia
  5. Yayasan Sastra Lestari
  6. Yayasan Kebudayaan Rancage
  7. Yayasan Buku Utama
  8. Jurnal Kebudayaan Kalam
  9. Komunitas Penulis Jakarta
  10. Komunitas Pekerja Sastra Pulau Bangka

 Baca Juga: Dubas-Atnews, Gelar Pameran Buku Menuju Generasi Emas Indonesia 2045

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: perpusnas.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x