Banjir Merah Diduga Darah, Pekalongan Jadi Viral

- 7 Februari 2021, 15:44 WIB
 Banjir merah terjang wilayah Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng).
Banjir merah terjang wilayah Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng). /ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra.

Petugas dari kepemerintahan akhirnya memastikan warna unik tersebut.

Ternyata warna merah itu disebabkan oleh pewarna pakaian yang dipakai warga Jenggot untuk membuat produk batik.

Baca Juga: Semarang Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 1 Orang Hilang Tertimbun Tanah

Bahan dari pewarna tersebut tidaklah berbahaya bagi kulit, alias aman. Bahan yang digunakan memiliki Foodgrade yang berarti dibuat dengan bahan natural serta pewarna natural.

Pekalongan memang terkenal dengan industri tekstil batik. Berbagai bisnis tekstil batik tumbuh di rumah-rumah dan tersebar di berbagai penjuru kota.

Dilansir dari Bangkok Post, pewarna pakaian tersebut tidak sengaja terbuang dan mewarnai banjir yang sedang terjadi.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Bali, Waspada Potensi Hujan Lebat Berakibat Banjir Bandang Tanggal 5 dan 6 Februari

“Mereka tidak sengaja membuang pewarna, tetapi beberapa industri rumah tangga kebanjiran dan paket pewarna hanyut terbawa air” ujar pejabat badan bencana setempat, Dhimas Arga Yudha.

Pejabat lokal membantu warga untuk menguras air. Dengan mengeluarkan pompa penyedot, untuk mengeringkan daerah banjir dalam waktu sekitar satu jam.

Banjir seringkali terjadi di Indonesia yang disebabkan oleh curah hujan tinggi.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Bangkok Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah