Terkait Isu Kudeta Demokrat, AHY: Kami Pegang Teguh Asas Praduga Tak Bersalah

- 4 Februari 2021, 13:05 WIB
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum Partai Demokrat
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum Partai Demokrat /Instagram/@agusyudhoyono

RINGTIMES BALI – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebutkan dalam keterangan resminya, adanya keterkaitan pejabat di lingkaran Presiden Jokowi soal kudeta atas kepemimpinannya pada Senin, 1 Februari 2021 di Taman Politik DPP.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Agus Yudhoyono (AHY) (@agusyudhoyono)

“Adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, yang tentu mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat,” ujarnya.

AHY menjelaskan ia telah mendapatkan kesaksian ada beberapa testimoni bila, gerakan tersebut melibatkan pejabat penting di pemerintahan yang secara fungsional berada di kekuasaan terdekat dengan presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Kemenhub Budi Karya Lakukan Uji Coba GeNose di Stasiun Pasar Senen Jakarta

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa gerakan politik tersebut telah mendapatkan dukungan dari beberapa menteri dan pejabat penting di pemerintahan Jokowi.

Namun, Ketum Demokrat tersebut mengaku tidak mudah percaya dan selalu mengedepankan asas praduga tak bersalah. Selain itu, AHY juga telah bersurat kepada Presiden terkait konfirmasi dan klarifikasi tentang kebenaran berita tersebut.

AHY juga menjelaskan, berdasarkan laporan yang ia terima, terdapat lima kader dan mantan kader Demokrat yang melakukan gerakan manuver tersebut.

Baca Juga: Mengenal Toleransi Sejak Dini, Kunci Indonesia Lebih Baik

Terdiri dari satu kader Demokrat aktif, satu kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, satu mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai karena menjalani hukuman akibat korupsi, dan satu mantan kader yang telah keluar dari partai 3 tahun yang lalu," tuturnya.

"Sedangkan yang non kader partai adalah seorang pejabat tinggi pemerintahan, yang sekali lagi, sedang kami mintakan konfirmasi dan klarifikasi kepada Presiden Joko Widodo,” tambahnya.

Respon dari Sejumlah Kader Demokrat

Baca Juga: Gerakan 'Jateng di Rumah Saja', Banyumas Memilih Tetap Buka Pasar

Dikutip dari Antara, setelah isu tersebut, Partai Demokrat mulai bergejolak, kini respon dari mantan dan petinggi kader Demokrat mempertanyakan soal kepemimpinan partai di tangan AHY.

Ahmad Yahya selaku politisi senior Partai Demokrat menjelaskan tentang harapan besar dari kader untuk menaikkan nilai batas parlemen menjadi 7 persen, namun perolehan suara dalam Pemilu terakhir terus menurun.

“Fakta lain adalah hasil Pilkada yang banyak gagal sehingga Kader Demokrat di daerah berharap dapat dipimpin oleh figure yang sudah matang, memiliki kemampuan ekstra kepemimpinan, pengalaman, dan keteguhan yang dapat mengembalikan kejayaan partai Demokrat seperti tahun 2004/2009,” ungkapnya

Baca Juga: Suami Ketahuan Selingkuh, Istri Malah Dibakar Hidup-hidup

Kemudian, ia juga menjelaskan tentang kedudukan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat. Kongres itu bukan merupakan hal bersifat inkonsitusi namun sudah diatur dalam AD/ART partai.

"Apabila dilarang atau jadi hal tabu (KLB) maka tentu melarang tidak memahami aturan dan asas demokrasi," jelasnya.

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x