Network
RINGTIMES BALI – Sejak pandemi melanda Negara Indonesia, seluruh Lembaga Pendidikan dilarang melaksanakan kegiatan belajar secara tatap muka.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sepenuhnya dilakukan secara daring. Tak hanya bidang pendidikan, hampir seluruh industri juga melaksanakan kegiatannya secara daring bahkan ada yang berhenti beroperasi sejenak.
Banyak masyarakat terutama kelas bawah yang mengeluhkan kegiatan belajar mengajar secara daring lantaran tidak memiliki dana untuk membeli kuota internet yang lebih banyak dari biasanya.
Baca Juga: Ini Rincian Bantuan Kuota Internet Kemdikbud di 2021, Simak Syarat Penerima di Sini
Terlebih lagi sebagian besar dari mereka juga dirumahkan oleh pihak perusahaan. Untuk menangani permasalahan ini, pemerintah memutuskan untuk memberikan kuota gratis yaitu kuota belajar kepada siswa dan mahasiswa.
Dikutip dari website Telkomsel.com, kuota belajar yang diberikan hanya bisa digunakan untuk mengakses beberapa aplikasi, seperti Google Classroom, Rumah Belajar, Ruang Guru, Zenius, Kelas Pintar.
Quipper, Smartpi, Udemy, Duolingo, Sekolah.mu, Cakap, Bahaso, Cambridge Assessment English, Kipin School 4.0, Pijar Sekolah, video meeting edukasi Birru, Pahamify, BelajarPedia, dan aplikasi pembelajar online lainnya.
Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Dilanjutkan di 2021
Namun menurut beberapa pelajar, kuota belajar yang diberikan belumlah maksimal. Pasalnya dalam mencari penjelasan materi mereka tetap harus mengakses google, dan melakukan pendistribusian pesan melalui aplikasi chating seperti WhatsApp.
Seperti sebuah jalan keluar bagi permasalahan ini yang ternyata kuota belajar dapat diubah menjadi kuota utama. Tetapi ini hanya bisa dilakukan bagi pengguna operator yang tidak memiliki kuota internet utama atau hanya memiliki kuota internet 0 MB.
