Presiden Joko Widodo Geram dengan Pemberitaan Media yang Bersifat Hoaks

- 21 Desember 2020, 16:00 WIB
Presiden RI, Jokow Widodo atau Jokowi
Presiden RI, Jokow Widodo atau Jokowi /pri/ANTARA/

Menurutnya, semua pihak harus saling bekerja sama untuk memperkokoh fondasi Pancasila di kalangan siswa dan santri.

"Untuk memperluas pengetahuan dan meningkatkan keterampilan agar siswa dan santri mempunyai karakter ke-Indonesia-an yang kuat," katanya.

Anggota Komisi IX DPR Arzeti Bilbina meminta Kementerian Komunikasi dan Informasi terus memberikan tindakan tegas terhadap penyebar-penyebar hoaks.

Dalam rilisnya di Jakarta, Selasa, Arzeti Bilbina mengatakan bahwai sekarang ini banyak situs abal-abal yang ironisnya berita atau foto yang disebar media abal-abal di media sosial bisa viral meski isinya tidak berdasar.

Baca Juga: Air Kelapa Muda Boleh Dikonsumsi Penderita Diabetes Asalkan dengan Syarat Berikut

"Sudah semestinya pemerintah punya sistem yang kuat, jangan dipermudah para pelaku untuk menyebarkan hoaks. Dengan sistem tersebut, Kominfo harusnya bisa melacak dan mematikan gadget para pelaku penyebar hoaks," katanya.

Arzeti yakin bukan perkara sulit melakukan itu. Ia mencontohkan di Tiongkok, masyarakatnya bahkan tidak diberi ruang atau keleluasaan menggunakan media sosial, apalagi untuk kepentingan menyebarkan hoaks.

"Pemerintah harus mulai keras dan tegas untuk memerangi hoaks tersebut," katanya lagi.

Seminggu terakhir atau setelah pilkada, 9 Desember, informasi bohong bertebaran di media sosial. Organisasi pemerintah, Presiden Joko Widodo dan keluarga termasuk menjadi sasaran penyebar hoaks.

Baca Juga: Wajib Anda Coba, Berikut 4 Usaha Offline yang Paling Menguntungkan di Tahun 2021

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: ANTARA Bali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x