RINGTIMES BALI - Tiga bocah hilang secara misterius di Dusun Pulka, Desa Naman Jahe, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, hingga kini menyisakan misteri.h
Pihak keluarga masih berharap anak mereka yang hilang bisa ditemukan kembali dan dalam keadaan hidup.
Hal ini disampaikan salah satu orang tua bocah yang hilang Darni, ia berharap anaknya bisa ditemukan dalam keadaan hidup.
Baca Juga: Tiga Bocah Hilang Misterius di Langkat, Hingga 12 Hari Berikut 5 Fakta Aneh Kejadian
Ia pun berharap polisi segera mengungkap kasus ini dan menemukan buah hatinya itu.
Sementara itu orang tua Yogi Tri Herlambang, Hartoyo mengatakan rasa kesal dan penyesalannya.
Pasalnya di hari anaknya itu hilang, Minggu 18 Oktober 2020 lalu, Ia sempat melihat anaknya dan dua temannya bermain di lokasi eskavator milik PT LNK yang saat itu bekerja membuat parit.
Baca Juga: www.prakerja.go.id, Daftar Kartu Prakerja Gelombang 11 via HP, Esok Ditutup Simak Syarat Agar Lolos
Ia pun memperingatkan anaknya untuk tidak terlalu dekat dengan alat berat.
Pihak kepolisian Salapian dan Polres Langkat mengaku mengalami kesulitan mencari ketiga bocah hilang ini karena minimnya petunjuk, jejak dan barang bukti yang valid.
Bahkan ratusan warga dan tim gabungan terus mencari keberadaan ketiganya. Sayang di hari ke-10 pencarian dengan melibatkan kepolisian dihentikan.
Baca Juga: Jadwal Pencairan BLT Subsidi Gaji Tahap 2 sudah Diumumkan, Jika Masuk 6 Kriteria Ini Pasti Cair
Polisi sudah memeriksa 10 orang saksi terkait kasus ini dan mengerahkan tim SAR dan anjing pelacak. Namun hingga kini tak kunjung ditemukan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tiga bocah hilang secara misterius pada 18 Oktober lalu.
Identitas ketiga anak tersebut, Yogi Tri Herlambang, Nizam Auvar Reza, dan Alfisa Zahra.
Baca Juga: Penyaluran BLT Subsidi Gaji Gelombang2 Bertahap, Begini Skemanya kata Menaker Ida
Mereka seakan hilang ditelan bumi tak tau dimana rimbanya.
Namun ada yang mengatakan jika saksi melihat ketiga bocah tersebut di pasar.
Hal ini disampaikan oleh orang tua bocah lainnya Masini. Masini menduga jika anaknya diculik lantaran ada yang melihat di pasar pada saat hari kejadian.***