Polda Metro Jaya Sebut Ribuan Perusuh Demo Omnibus Law Diduga dari Massa Anarko

9 Oktober 2020, 19:26 WIB
Polda Metro Jaya: Ribuan Perusuh Omnibus Law Cipta Kerja Diduga dari Massa Anarko /twitter/

RINGTIMES BALI - Ribuan perusuh yang diduga dari massa Anarko ditangkap Polda Metro Jaya. Sebagaimana diketahui terjadi demo penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja pada Kamis 8 Oktober kemarin dan menimbulkan kerugian yang tak sedikit. Selain kerugian materi, korban jiwa berjatuhan dari massa pendemo. 

Hal ini diungkapkan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jumat 9 Oktober 2020.

"Memang setiap ada demo dan berakhir dengan kerusuhan ada indikasi bahwa itu ditunggangi oleh orang-orang yang memang Anarko," ujarnya.

Baca Juga: ShopeePay Perluas Jangkauan ke Lebih dari 500 Outlet Planet Ban

Sebagaimana dikutip dari galamedianews dalam artikel Terbongkar, Ribuan Perusuh Demo Omnibus Law Cipta Kerja Dijanjikan Tiket Kereta dan Uang Tunai

Polda Metro Jaya mengungkapkan para perusuh pada aksi demonstrasi tolak Omnibus Law Cipta Kerja di Jakarta dijanjikan tiket kereta api hingga uang tunai.

Disebutkan, ada sebanyak 1.192 orang yang ditangkap di Jakarta berasal dari berbagai daerah, antara lain Purwakarta, Karawang, Bogor, Banten, dan sebagainya.

Baca Juga: Ini kata Jokowi Soal Demo Omnibus Law UU Cipta Kerja

"Yang datang ke Jakarta tujuannya untuk melakukan kerusuhan, di mana kita bisa bilang itu karena dari beberapa barang bukti, handphone dan keterangan yang kita terima dari mereka semua," kata Yusri

Yusri mengklaim para perusuh juga tidak mengetahui ada itu Omnibus Law UU Cipta Kerja yang mendasari aksi demo kemarin.

Menurut dia perusuh itu hanya mendapat undangan untuk mengikuti aksi demo.

Baca Juga: Kartu Prakerja Login www.prakerja.go.id, Update Mau Insentif Rp3,5 Juta Ikuti Syaratnya

"Ada undangan untuk datang, disiapkan tiket kereta api, disiapkan truk, disiapkan bus, kemudian nantinya ada uang, makan untuk mereka semua. Ini yang dia tahu, ini yang kita dalami semuanya," tuturnya.

Yusri mengatakan para perusuh itu diduga berasal dari kelompok anarko. Sebab, jika berkaca dari aksi demo yang pernah terjadi anarko selalu menjadi dalang di balik aksi kerusuhan.

"Memang setiap ada demo dan berakhir dengan kerusuhan ada indikasi bahwa itu ditunggangi oleh orang-orang yang memang Anarko," ujarnya.

Baca Juga: Viral, Dosen Beri Nilai A pada Mahasiswa yang Ikut Demo Tolak Omnibus Law, Ternyata Ini Alasannya

Di sisi lain, diungkapkan Yusri, tercatat ada 23 personel Polri terluka akibat aksi kerusuhan saat demo. Dari 23 anggota itu, salah satunya adalah Kapolres Tangerang Kota Kombes Sugeng yang terkena lemparan batu.

"Dari 23 ini, kemarin sampai dengan siang tadi sudah banyak yang kembali, tinggal 4 sekarang yang masih dirawat di rumah sakit Polri di Kramat Jati," ucap Yusri.***(Dicky Aditya/galamedianews)

 

Editor: Tri Widiyanti

Sumber: Galamedia News

Tags

Terkini

Terpopuler