Mendaratnya Tentara Sekutu, Pekik Kemerdekaan

22 Agustus 2020, 13:30 WIB
sejarah kemerdekaan./*net /

RINGTINES BALI - Bulan Agustus ini adalah bulan yang penuh sejarah untuk Indonesia, setiap harinya seakan tidak lepas dari peristiwa penting terbentuknya suatu Negara.

Belakangan ini muncul isu-isu tentang nasionalisme, jati diri bangsa, dan juga tentang perjuangan kemerdekaan yang masih harus dilanjutkan.

Jika dibandingkan dengan 75 tahun lalu, keadaan sekarang harus disyukuri bagaimana tidak para founding fathers yang masih hidup hingga saat ini menjadi bukti beratnya perjuangan selama 353,5 tahun  dijajah.

Baca Juga: Spoiler Anime Boruto Episode 162-164, Kinjutsu Mematikan

Baca Juga: Harga Emas 25 Agustus di Pegadaian, Turun Harga 1 gram Hanya Rp1.069.000

Bahkan beberapa dari mereka menangis ketika menceritakan kembali, betapa sulitnya menjalani hidup ketika itu, menceritakan teman-teman mereka yang dibunuh dengan keji, lari dari kepungan tentara sekutu, hingga perang bergerilya di hutan.

Menarik jika mengingat kembali, dikutip Ringtimes Bali dari Kanal Youtube Dompet Dhuafa, salah satu Veteran Indonesia Edi.B.Somad yang diunggah pada 17 Agustus 2020 lalu.

Edi B. Somad veteran yang lahir di Jakarta, 12 Septermber 1928, dulu ia masuk dalam kesatuan Batalion 5 Resimen 6 Brigadir 3 Divisi Siliwangi.

Baca Juga: Sejarah Peristiwa 16 Agustus 1945 Rengasdengklok : Menolak Lupa!

Ia menceritakan mendaratnya tentara sekutu di Indonesia adalah awal mula terjadinya ketegangan bahkan terjadinya pertempuran dari siang sampai malam hari.

Baik di Jakarta, Bandung, Bogor, Surabaya, di seruluh Indonesia mulai dari september, oktober, november tidak pernah berhenti, dan menimbulan ribuan korban tentara pejuang.

Ia Juga mengatakan bahwa gilanya tentera sekutu yang seperti kuda baru keluar kandang, keliling kota memegang sejata melakukan tembakan dan tidak peduli apapun setiap ada seseorang yang melewati habis seluruhnya ditembak tentara sekutu.

Bahkan yang lebih parahnya setiap ada anak muda langsung dibawa ke camp pales (tahanan) disana mereka disiksa, disundut, disetrum, ditonjok dan segala bentuk penyikasaan yang tidak manusiawi, bahkan Edi juga merasakan hal itu.

Baca Juga: Sinpsis Film TENET Habiskan Biaya Fantastis, Tayang Perdana 26 Agustus

Edi mengungkapkan antara merebut dan mempertahankan lebih sulit merebut, karena waktu merebut mereka bertempur, berperang, kalau mempertahankan sekarang harusnya menjaga jangan sampai terjadi lagi Indonesia Dijajah.

"Kami Veteran pejuang kemerdekaan Republik Indonesia adalah pengusir lawan, penghimpun kawan, pejuang 45. Berkewajiban menjaga keutuhan bangsa dari berbagai macam suku, budaya, bahasa tapi tujuan sama itulah yang disebut Bhinneka Tunggal Ika. Menghimbau kepada generasi penerus bangsa Indonesia dan berpesan tiada harta yang dapat kami wariskan hanya semangat juanglah yang kami titipkan kepada kamu pertahankanlah, merdeka."Ungkap Edi B. Somad diakhir video.

Semangat kemerdekaan yang tidak akan pernah padam dari generasi ke generasi.***

 

 

 

 

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler