Aneh, Terdapat Empat Luka Tusukan di Tubuh Yodi Prabowo, Ini Faktanya

1 Agustus 2020, 14:20 WIB
Almarhum Yodi Prabowo: Ayah Yodi Prabowo tak terima dengan keputusan polisi yang sebut anaknya bunuh diri karean ada beberapa kejanggalan yang ditemukan. /

RINGTIMES BALI - Kasus kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo masih menjadi pertanyaan orang terdekatnya, pasalnya penyidik kepolisian menyebut dugaan kuatnya bahwa korban melakukan bunuh diri.

Seorang kriminolog Universitas Indonesia (UI), Hamidah Abdurrahman menilai berbeda kasus Yodi Prabowo. Ia menyebut kasus bunuh diri yang dilakukan Yodi Prabowo adalah yang paling aneh.

Dikatakannya, keanehan terjadi dalam kasus Yodi yang dibilang bunuh diri, terdapat empat tusukan ditubuhnya, "dalam kasus bunuh diri yang pernah ada, kebanyakan tidak pernah ada luka tusukan sebanyak empat kali," ucapnya.

Baca Juga: Blak-blakan Ungkap Malam Pertama, Pasangan Maia Estianty dan Irwan Mussry Sangat Romantis

Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiranrakyatbekasi.com dengan judul Ditemukan Empat Luka Tusukan, Kriminolog UI: Kasus Bunuh Diri Yodi

"Namun ini bunuh diri yang paling aneh karena dia melukai dirinya dengan empat tusukan," kata Hamidah

Terkait motif bunuh diri Yodi Prabowo, Hamidah mengungkapkan hal yang paling sederhana dari rangkaian kasusnya adalah cinta segitiga.

Baca Juga: Penduduk Bingung Mencium Bau Tengit di Pesisir, Baru Dilihat Ternyata Bangkai Diklaim sebagai Alien

Faktor itu, lanjut dia, kebanyakan membuat seseorang merasa depresi berlebih karena banyak faktor yang tidak bisa diceritakan.

"Faktor yang paling sederhana adalah cinta segitiga," ujarnya.

Diketahui, Polisi sempat mengungkap, Yodi memiliki teman dekat di kantor hingga membuat hubungannya tak baik dengan calon istrinya, Suci Fitri Rohmah. Namun, konflik itu telah diselesaikan dengan baik antara Suci dan Lusi.

Baca Juga: 21.000 Warga Inggris Tewas, Bukan Karena Covid-19 Melainkan Kebijakan Lockdown, Ini Penjelasannya.

Lusi pun tak ingin kariernya di Metro TV dikaitkan dengan kematian Yodi Prabowo.

"Dari pihak kantor tidak memperpanjang kontrak karena alasan sedang ada pengurangan karyawan karena pandemi ini," ucap Lusi.

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat menepis dugaan konflik asmara menjadi motif kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo.

Baca Juga: Profesor : Es Krim Membuat Cerdas, Jika Sarapan di Pagi Hari

"Pacar S dan teman dekat L, ada konflik di antara mereka, tapi sudah selesai," kata Tubagus Ade Hidayat di Mapolda Metro Jaya, Jakarta pada Sabtu, 25 Juli 2020 pekan lalu.

Karena itu, polisi menduga ada permasalahan pribadi yang dihadapi Yodi Prabowo hingga akhirnya memilih mengakhiri hidupnya.

"Ditemukan dugaan persoalan internal korban yang mungkin menjadi pemicu apakah depresi," ujar Tubagus.***(M Bayu Pratama/pikiranrakyatbekasi.com)

Editor: I Ketut Subiksa

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler