Terungkap Indentitas Pelaku Penembakan Mabes Polri, Diduga Anggota Club Menembak

1 April 2021, 11:43 WIB
Indentitas pelaku penembakan Mabes Porli, ternyata perempuan muda berusia 26 tahun dan diduga mengikuti club menembak. /

RINGTIMES BALIAksi penembakan yang terjadi pada Rabu, 31 Maret 2021, pukul 16.30 WIB di Bareskrim Markas Besar Polri Jakarta masih terus ditelusuri hingga kini.

Dikutip oleh Ringtimesbali.com dari kanal YouTube Najwa Sihab pada 1 April 2021 dalam acara ‘Dibalik Bom Bunuh Diri’, Mata Nawja mengungkapkan Identitas pelaku penembakan.

Data yang diperoleh oleh Mata Najwa telah dikonfirmasi oleh Kepala BNPT Boy Rafli Amar dan olJuru Bicara BIN Wawan Purwanto.

Baca Juga: Terdengar Suara Tembakan 6 sampai 7 Kali di Bareskrim Markas Besar Polri Jakarta

Baca Juga: Tanggapi Insiden Penembakan Pengikut FPI, Wakil Ketua DPR RI: Semua Pihak Introspeksi Diri

Pelaku penembakan tersebut adalah seorang perempuan muda  berinisial ZA, berusia 26 tahun dan tercatat beralamat di Ciracas, Jakarta Timur.

Ia juga memegang kartu anggota Club Menembak Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia (Perbakin). ZA adalah anak bungsu dari tiga bersaudara.

Hingga saat ini ZA diperkirakan bergerak sendiri, dan ia masih dalam pencarian. Selain itu motif dari penembakan ini sedang ditelusuri.

Baca Juga: Demi Kumpulkan Fakta Penembakan Anggota FPI Habib Rizieq, Komnas HAM Bentuk Tim Khusus

Baca Juga: 5 Korban Luka Berat, 2 Serius, 14 Luka Ringan dalam Kebakaran Kilang Minyak Balongan

“Termasuk juga, sampai sejauh mana hubungannya dengan keluarga, karena biasanya orang yang sudah terpapar, biasanya dengan keluarga menjauh, dan cenderung memusuhi,” ungkap Wawan Purwanto, Juru Bicara BIN.

Saat ini petugas sudah turun dan mendalaminya dan menurut wawan sebentar lagi akan ketahuan.

Wawan Purwanto juga memberikan konfirmasi terkait senjata api yang boleh dibawa oleh anggota Perbakin.

"Mereka (anggota Perbakin) boleh bawa senjata kalau jadi anggota, baik peluru tajam maupun air soft gun, selama dia pegang kartu. Cuma ini jadi persoalan karena disalahgunakan untuk aksi teror," jelas Wawan Purwanto.***

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler