Peserta Beberkan Keanehan KLB Demokrat, Gerald Piter: Macam Saya Suara Hantu

9 Maret 2021, 10:00 WIB
Peserta beberkan keanehan proses KLB Demokrat. /Endi Ahmad/ANTARA

RINGTIMES BALI – Diduga ada beberapa keanehan dalam proses acara Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Deli Serdang.

Hal ini diungkap oleh Gerald Piter Runtuthomas selaku mantan wakil ketua DPC Kota Kotamobagu yang hadir dalam KLB tersebut.

Dalam konferensi pers yang diadakan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) secara virtual, Geral mengungkap awalnya peserta yang diundang dijanjikan uang senilai Rp100 juta jika berkenan hadir. Namun nyatanya mereka hanya diberi sebesar Rp5 juta. 

Baca Juga: Sempat Dirayu Rp100 Juta Ikuti KLB Demokrat, Gerald Peter: Kita Cuma Dapat 5 Juta

Dilansir Ringtimesbali.com dari kanal Youtube Agus Yudhoyono dalam konferensi persnya kemarin 8 Maret 2021, Gerald menilai ada hal yang rancu dalam KLB tersebut.

Pertama dari proses pemilihan dilakukan secara live-voting. Ketika voting nama calon Ketum Marzuki Alie, Jhoni Allen selaku pimpinan sidang KLB tersebut sontak menetapkan Moeldoko sebagai Ketum Demokrat yang terpilih.

“Angkat tangan kita pilih Pak Marzuki Ali. Tiba-tiba, Pak Jhoni Allen langsung mengetok palu bahwa Ketum yang terpilih dalam KLB ini adalah Pak Moeldoko,” tutur Gerald.

Baca Juga: Annisa Pohan Merasa Terzolimi KLB Demokrat, Aoki Vera: Demi Bapakmu, Mana yang Lebih Dizolimi

Pasalnya, Gerald juga menyebutkan yang hadir hanya Marzuki Ali, sedangkan Moeldoko tidak ada di lokasi KLB saat pemilihan.

Terungkap, Moeldoko didaftarkan sebagai anggota dan memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) dengan nomor spesial sesaat setelah pembacaan tata tertib KLB.

“Sekarang pertanyaannya, KTA Pak Moeldoko ini siapa yang tanda tangan? Kan harus ditanda tangani Ketua Umum,” ujar Gerald.

Baca Juga: Sindir Husnizar Hood di Twitter, Marzuki Alie: Kalau Tidak Arogan KLB Ini Tidak Terjadi

Kemudian, peserta tidak diregistrasi kehadirannya namun tetap mendapatkan kartu peserta berisi barcode.

“Tidak ada hak suara, tetapi disahkan, dimasukkan, melengkapi administrasi sebagai punya hak suara. Jadi itu yang banyak sekali rancu,” ungkap Geral.

“Hanya sekira 32 DPC setelah saya berdiskusi dan saya tanya-tanya, hanya 32 yang saya dapati dari 412 peserta. Sisanya hanya suara hantu, macam saya ini suara hantu,” tambahnya.

Baca Juga: Respon KLB 'Bodong' dengan Rapat Konsolidasi, AHY: Soliditas Partai Demokrat Sah Terjaga Baik

Gerald diminta mengisi tiga surat pernyataan bermaterai, yaitu surat dukungan penuh memilih Moeldoko sebagai Ketum Demokrat.

Pada surat kedua isinya pembatalan surat pernyataan pertama, lalu muncul surat ketiga yang mengatakan dukungan penuh kepada Moeldoko sebagai Ketum.

“Saya minta kepada Menteri Hukum dan HAM, dengan hormat Pak Yasonna agar tidak mengeluarkan keabsahan atau apabila mengesahkan KLB tersebut, demi Allah saya siap bersaksi sampai di pengadilan,” tegas Gerald.***

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler