Gempa Mamuju, 42 Orang Dilaporkan Meninggal, BMKG: Waspada Potensi Susulan

16 Januari 2021, 07:30 WIB
Petugas mengevakuasi korban yang terjepit dari bangunan di rumah sakit Mitra Manakarra yang runtuh akibat gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat, 15 Januari 2021. /ANTARA FOTO/Akbar Tado

RINGTIMES BALI - Pasca gempa M6,2 di kabupaten Mamaju, Sulawesi Barat pada Jumat lalu sebanyak 189 orang dilaporkan mengalami luka berat dan kini dirawat. 42 orang dilaporkan meninggal dengan rincian 34 orang di kabupaten Mamuju dan 8 orang di Majene.

Hal ini berdasarkan data dari Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan bencana per 16 Januari 2021.

Baca Juga: Gempa Terkini Guncang Gorontalo 6,4 Magnitudo, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Di kabupaten Majene, akibat gempa sebanyak 637 orang mengalami luka ringan dan penanganan rawat jalan.

Kurang lebih 15 ribu orang mengungsi di 10 titik pengungsian.

Sejumlah pasien yang semula dirawat di rumah sakit terdampak juga sudah dievakuasi sementara ke RS Lapangan.

Dilaporkan saat ini BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polewali Mandar masih melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian serta berkoordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas, relawan dan instansi terkait dalam upaya pencarian para korban terdampak gempa tersebut.

Di Kabupaten Majene masih dilakukan proses perbaikan arus listrik sehingga seluruh wilayah masih dalam keadaan padam.

Sedangkan sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik dan sebagian lainnya masih mengalami gangguan.

Pihak Kementerian Kesehatan telah mengaktifkan klaster kesehatan yang terletak di Kabupaten Mamuju guna mencegah potensi penularan Covid-19 pada lokasi terdampak bencana gempa.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan gempa susulan masih akan terjadi.

Kerena itu, BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan.

Mengingat potensi gempa susulan yang dapat memicu adanya longsoran dan runtuhan batu, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada, terutama masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam.

Untuk masyarakat yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir, kata Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB diminta untuk selalu waspada dan segera menjauhi pantai apabila merasakan adanya gempa susulan.

"Masyarakat diminta untuk dapat mengikuti informasi resmi dan tidak mudah percaya dengan segala informasi yang belum jelas sumbernya. Masyarakat juga diimbau untuk tidak percaya berita bohong atau hoax mengenai prediksi dan ramalan gempabumi yang akan terjadi dengan kekuatan lebih besar dan akan terjadi tsunami," ujar Raditya Jati dalam keterangan resminya 16 Januari 2021.

Sejumlah bantuan juga jelah didistribusikan dalam penanganan bencana gempa di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene.

Baca Juga: UPDATE Gempa dan Tsunami Turki 6,6 SR : 17 Orang Tewas, 709 Luka-luka dan 20 Bangunan Runtuh

Empat helikopter dikerahkan dalam mendukung penanganan darurat, 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit Light Tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit Genset 5 KVA.

Untuk memperkuat upaya penanganan pasca gempa, BNPB juga mengerahkan dua unit helikopter Mi-8 yang akan diberangkatkan pada pagi hari ke Kabupaten Mamuju pada 16 Januari 2021.***

 

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler