RINGTIMES BALI - Pemerintah pastikan jika penyaluran bantuan sosial (bansos) yang cair di tahun 2021 dalam bentuk tunai maupun nontunai melalui transfer bank tanpa potongan sedikitpun.
Selain tanpa potongan, penyaluran bantuan ini juga diawasi secara ketat oleh Pemerintah. Hal ini untuk mencegah terjadinya penyelewengan dana oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Baca Juga: Login dtks.kemensos.go.id, Cek Penerima Bansos Tunai jika NIK Tidak Ada Lakukan Ini
Ia memastikan bahwa pemerintah telah memiliki mekanisme kontrol yang melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat.
Masyarakat didorong untuk berperan aktif melapor apabila terjadi penyimpangan seperti mengalami pemotongan sejumlah dana bansos dari yang sudah ditetapkan pemerintah.
Untuk diketahui besaran dana bansos tunai sebesar Rp300 ribu per bulan. Dana tersebut diperuntukkan bagi 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) selama empat bulan mulai Januari hingga April 2021.
Baca Juga: Cara Mendapatkan Bansos Tunai Rp300 Ribu Tanpa NIK KTP
"Presiden sudah mewanti-wanti tidak ada pemotongan dana bansos, termasuk biaya transaksi di bank tidak ada. Begitu uang masuk ke bank harus segera dimasukkan ke rekening mereka yang berhak dan diberitahu supaya segera diambil," katanya dilansir dari Antara.
Selain ditransfer melalui bank Himbara, dana BST juga akan diantarkan langsung oleh para petugas PT Pos Indonesia ke rumah masing-masing penerima manfaat.
Khususnya untuk masyarakat yang tinggal di daerah dengan akses perbankan yang sulit dijangkau.
Baca Juga: Cara Cek dan Daftar Penerima 6 Bansos di 2021
"Misalnya kalau daerah itu tidak ada akses bank, maka PT Pos akan mengantar 'door to door' langsung. Penerima difoto, dimasukkan 'data based' kemudian jadi bukti bahwa uang itu telah diterima kepada yang berhak," kata Menko PMK.
Ia pun menjelaskan pemerintah sudah melakukan pemetaan terhadap penerima manfaat baik secara geospasial maupun kondisi sosial ekonomi. Sehingga dipastikan bantuan sosial dapat diterima tepat sasaran.
"Pengalaman tahun lalu akan terus kita benahi dan nanti akan kita bentuk desk untuk memastikan agar uang itu segera sampai kepada mereka-mereka yang berhak," kata Muhadjir Effendy.***