Dokter Spesialis Saraf Sebut Adiksi Berdampak Pada Kemampuan Kognitif Anak

- 25 Maret 2024, 11:00 WIB
Ilustrasi anak main game online.
Ilustrasi anak main game online. /Pixabay/ExploreBob/ExploreBob

RINGTIMES BALI - Dokter spesialis saraf asal RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Dr. dr. Yetty Ramli, Sp.S(K), menyebutkan bahwa perilaku adiksi seperti kecanduan media sosial atau game, berdampak terhadap kemampuan kognitif anak.

Melalui diskusi daring, Yetty menyatakan bahwa, mereka yang kecanduan bermain game ternyata punya skor pemeriksaan fungsi berpikir yang lebih rendah dibandingkan orang normal.

Jika dilihat dari aspek kontrol diri, maka anak yang mengalami adiksi sulit untuk mengalihkan perhatiannya sehingga mereka cenderung tidak peduli dengan lingkungan sekitar.

Selain itu, lanjut Yetty, mereka juga sering lambat bereaksi apabila terjadi sesuatu. Adiksi ini juga berdampak pada emosi, dimana anak akan labil dan sulit untuk  dikendalikan.

Sedangkan jika dilihat dari aspek daya ingat, maka adiksi dapat menyebabkan anak mudah lupa, hal inilah yang membuat anak kesulitan dalam belajar. Adiksi ternyata berdampak juga terhadap kemampuan bicara atau komunikasi anak.

Baca Juga: Ratusan Anak PAUD di Jembrana Meriahkan Pawai Ogoh-ogoh

"Misalnya dia disuruh setop dia akan marah, mengamuk, malah ada yang sampai membunuh," ujar Yetty, Dikutip dari Antara, Minggu, 24 Maret 2024.

Anak-anak yang sudah terlanjur adiksi terhadap sesuatu, maka seiring berjalannya waktu, kualitas interaksinya dengan orang tua dan lingkungannya akan semakin berkurang.

Kurangnya interaksi anak dengan lingkungan inilah yang membuat kemampuan komunikasi dan motorik anak jauh lebih lambat berkembang, berdampak terhadap kemampuan sosialisasi dan kepercayaan diri, sehingga mereka cenderung suka menyendiri.

Maka dari itu, Yetty mendorong agar para orang tua lebih memperhatikan waktu yang dihabiskan anak dalam bermain game ataupun scrolling media sosial.

Selain itu, ada juga kemungkinan adanya gangguan proses berpikir di mana bagian depan otak anak-anak maupun remaja belum berkembang dengan sempurna. Bagian otak inilah yang bertanggung jawab dalam mengambil keputusan, emosional, serta menilai situasi.

Sehingga, lanjut Yetty, apabila hal ini diperparah dengan adiksi, maka anak-anak akan kesulitan dalam membuat keputusan maupun rencana, sehingga nantinya mereka akan lebih mengutamakan emosi tanpa mempertimbangkan dampak yang akan terjadi.***

Baca Juga: Dokter Ingatkan Orang Tua Terkait Pentingnya Vaksinasi Bagi sistem Kekebalan Tubuh Anak

 

 

 

 

Editor: Dian Effendi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x