Pemanfaatan AI oleh Perusahaan Cenderung Beresiko, Peneliti Nilai Perlu Ada Perbaikan

- 16 Maret 2023, 16:24 WIB
Ilustrasi. Peneliti Couchbase minta perusahaan untuk perlu mengurangi risiko dalam pemanfaatan AI atau disebut kecerdasan buatan, yang cenderung bias.
Ilustrasi. Peneliti Couchbase minta perusahaan untuk perlu mengurangi risiko dalam pemanfaatan AI atau disebut kecerdasan buatan, yang cenderung bias. /Pixabay/Emerson23work

Aaron mengatakan bahwa permasalahan ini sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru.

Bias AI sering terjadi ketika model AI menampilkan bias dari penulis manusianya melalui kumpulan data. Apa yang diberikan adalah apa yang didapatkan kembali.

Oleh karena itu, agar teknologi tetap mempunyai dampak dan nilai positif bagi perusahaan, perusahaan harus dibekali dengan pemahaman untuk membangun model AI yang tidak bias.

Hal ini dapat dilakukan melalui penggunaan solusi pemrosesan peristiwa dalam waktu nyata.

Baca Juga: Gubernur Bali Usulkan Pencabutan VoA Rusia dan Ukraina, Kadispar: Saya Optimis Wisman Tetap Datang

Selain itu, dengan memanfaatkan logika bisnis yang ditentukan oleh perusahaan, dapat menghapus informasi yang tidak diinginkan dari kumpulan data AI secara otomatis. Langkah ini membutuhkan solusi basis data cloud NoSQL.

Menurut Aaron penggunaan model bahasa lain perlu digunakan untuk membantu AI dalam memprediksi kata yang digunakan untuk setiap respon yang diberikan. Sebelumnya sudah ada penelitian mengenai ChatGPT.

Dari ChatGPT ini diketahui bahwa OpenAI mampu menyadari bias AI dan dengan sendirinya menambahkan batasan ke dalam AI.

Sehingga mampu menyaring komentar yang menyinggung, seksis, dan yang bersifat rasis.

Baca Juga: Kepala Kejati Bali Diganti, Kasus SPI Unud Tetap Ditelusuri

Halaman:

Editor: Jero Kadek Wahyu Baratha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah