Network
Baca Juga: Munik Resto, Hidden Gems Jakarta Timur
"Bertahan jangka panjang itu sudah manfaat dan bonus bagi caffe ini. Bahkan kami dulu mikirnya bertahan 5 tahun saja sudah bagus. Ini sudah lebih dari 23 tahun. Padahal kompetitor lain bertambah banyak dan konsep lebih fresh dibanding disini," jelas Judi.
Suasana meja dilapisi kain batik Cirebon, dan meja lain beralas kain batik Solo, menghadirkan suasana Classic. Irama lagu yang diputar pun nuansa Jazz Classic. Kembali nostalgia.
"Karena kita sudah menjalani tahun demi tahun, pergantian generasi, mulai pemilik hingga karyawan, sudah banyak tak terhitung. Tapi cita rasa, kreasi rasa, menu utama, tidak berganti sama sekali," tambah Judi.
Baca Juga: Resep Dimsum Ayam, Cocok Dijadikan Ide Jualan
Suasana dapur yang terletak di kasir pun, masih lampau. Peralatan dan perkakas modern, dengan kehadiran chef yang mumpuni. Tangan lincah chef mengolah pesanan menu patut diapresiasi.
"Kedepan, mungkin naik turun pelanggan masih ada, tapi tidak seperti pandemi kemaren, kunjungan menurun 50%, beralih ke online. Jadi adaptasi hybrid dine in-take away masih kami antisipasi setiap harinya," yakin Judi.
Suasana yang sunyi, dengan iringan musik jazz, menyebabkan kantuk menyapa. Di luar masih deras hujan. Keunggulan yang sesuai untuk bertahannya Oetara Caffe beberapa tahun mendatang. ***
Cek berita seputar kuliner Indonesia lainnya di Ringtimes Bali dengan KLIK DI SINI.
