Kedutan Otot, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

- 25 November 2021, 20:08 WIB
ilustrasi. Kedutan otot, penyebab dan cara mengatasinya.
ilustrasi. Kedutan otot, penyebab dan cara mengatasinya. /PEXELS/Victor Freitas

RINGTIMES BALI – Ada banyak jenis kedutan yang biasa dialami oleh orang-orang. Umumnya, kedutan terjadi di area mata.

Namun tahukah Anda bahwa kedutan bisa terjadi di area tubuh lain seperti otot? Apakah kedutan otot berbahaya dan bagaimana cara mengatasinya?

Dilansir dari kanal Youtube Dokter Richard YL pada Rabu, 22 November 2021 dalam ‘Dokter Kita, Edukasi Kesehatan dan Tanya Dokter’, kedutan otot sering dialami oleh kebanyakan orang.

Baca Juga: Arti Kedutan Perut saat Hamil Menurut Penjelasan Medis 

Kedutan-kedutan kecil di area tubuh biasa disebut dengan twitching. Twitching terjadi karena saraf motorik memberikan sinyal ke otot untuk melakukan kontraksi secara berulang-ulang tanpa kendali. 

Namun, secara umum kedutan bisa disebabkan karena gugup, stres, atau cemas. Ketika mengalami stres, tubuh akan menangkap sinyal stres yang memicu reaksi saraf tertentu. Reaksi saraf itulah yang memicu adanya kedutan.

Meski demikian, apabila gejala stres telah mereda, kedutan pada area tubuh tertentu tersebut akan hilang dengan sendirinya.

Baca Juga: Arti Kedutan di Perut, Bisa Jadi Gangguan Saraf

Kedutan otot yang kedua dipicu oleh kadar kafein dalam tubuh. Bisa jadi tubuh terlalu sensitif dengan kafein atau kelebihan kafein. Umumnya kelebihan kafein disebabkan karena terlalu banyak mengkonsumsi kopi atau minuman berenergi.

Penyebab kedutan yang ketiga yaitu kekurangan nutrisi. Tubuh bisa mengalami kekurangan vitamin seperti B6, vitamin B12, atau kandungan mineral lainnya yang dibutuhkan oleh sistem saraf.

Merokok atau vaping ternyata juga bisa memicu terjadinya gejala kedutan otot. Ini karena kandungan nikotin dalam rokok dapat menyebabkan kekacauan sistem neurotransmitter.

Baca Juga: 7 Cara Mencegah Kedutan di Telapak Kaki, Latihan Peregangan Otot

Apabila neurotransmitter mengalami gangguan dalam menjalankan fungsinya, perintah yang diterima oleh otot juga tidak mengalami kekacauan.

Selain itu, olahraga dan kurang istirahat juga bisa menyebabkan kedutan otot. Olahraga bisa memicu kedutan jika tidak dilakukan pemanasan atau peregangan otot dengan baik.

Sebagai tambahan, kekurangan elektrolit dan dehidrasi juga bisa menimbulkan kedutan otot. Pada otot tubuh yang lebih besar, dehidrasi bisa menyebabkan kontraksi dan kedutan otot.

Baca Juga: Arti Kedutan di Kepala, Waspada Gejala Penyakit Serius

Cara mengatasinya tentu perlu mengenali penyebabnya terlebih dahulu. Jika sudah tahu, kita bisa mengupayakan antisipasi sesuai jenis kedutan yang dialami.

Lalu kapan sebaiknya mewaspadai kedutan otot? Apabila kedutan berlangsung lama dan terus-menerus sampai membuat otot menjadi lemas, sebaiknya lakukan konsultasi ke dokter.

Sebab, kedutan jenis ini bisa jadi merupakan indikasi penyakit-penyakit berbahaya.***

Editor: Rani Purbaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x