3 Senjata Biologis Perang Paling Berbahaya di Dunia, Bakteri Antraks hingga Racun Botulinum

- 11 November 2021, 13:24 WIB
Ilustrasi senjata biologis perang yang sangat berbahaya.
Ilustrasi senjata biologis perang yang sangat berbahaya. /Pixabay/geralt

Cacar jenis ini diyakini telah digunakan sebagai senjata biologis melawan penduduk asli Amerika selama Perang Revolusi Amerika.

Pemerintah Soviet memulai program pada tahun 1980 untuk mengembangkan virus cacar dalam jumlah besar yang disimpan dalam tangki berpendingin untuk digunakan sebagai agen senjata biologis. 

Baca Juga: 9 Negara Pemilik Senjata Nuklir Terbanyak 2021, Rusia Urutan 1, Punya 6.225 Hulu Ledak

Ancaman cacar yang digunakan sebagai senjata biologis menurun ketika WHO meluncurkan program imunisasi global yang sukses terhadap Cacar pada tahun 1967.

3) Racun botulinum

Botulinum merupakan salah satu jenis senjata biologis berbahaya yang relatif mudah diproduksi dan memiliki potensi ekstrim dan mematikan.

Racun ini bisa disebarkan melalui aerosol atau dengan kontaminasi air dan persediaan makanan. 

Baca Juga: 5 Senjata Pemusnah Massal Manusia Paling Mematikan dalam Sejarah

Satu gram toksin Botulinum dapat membunuh lebih dari satu juta orang apabila terhirup. 

Sebuah kelompok perang biologis Jepang diketahui telah menginfeksi tawanan perang dengan racun botulinum C selama pendudukan Manchuria.

Halaman:

Editor: Rani Purbaya

Sumber: Army Technology


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x