RINGTIMES BALI - Menjelang senja, magrib menyapa. Di saat perut lapar, jelajah kuliner di Pasar Modern Paramount Gading Serpong bisa dicoba. Ayam Taliwang sudah buka sejak jam 4 sore.
Ayam Taliwang di Pasar Modern Paramount Gading Serpong ini memiliki rasa khas, bumbu yang meresap berbeda jauh dari ayam lain. Ayam goreng, ayam bakar, bumbunya berbeda masing-masing. Penelusuran saya di dapur berlanjut.
Juru masak, Eko, memaparkan bumbu-bumbu disebelahnya untuk Ayam Taliwang. Bawang putih, bawang merah, saus khas Taliwang, kunyit, pala, lada, dan lainnya. Disatupadukan dengan semua ayam yang sudah siap dibakar maupun digoreng.
Baca Juga: Resep Nasi Goreng Ala Jaemin NCT, Mudah dan Lezat
Dengan seksama, bumbu-bumbu sudah meresap ke dalam, ayam tersebut sesuai permintaan pelanggan, dibakar/digoreng. Saus sambal dan saus kacang manis sudah disiapkan disebelahnya.
Meja sudah semakin ramai, antrian mengular. Sepertinya sudah saatnya makan malam disaat magrib. Saya masih mengamati proses masak hingga antrian saya terlampaui.
Duduk di kursi pojok dekat kasir, saya mulai merasakan cita rasa ini. Berbeda dengan Ayam Taliwang lain, disini bumbu kuat dan pedas-manis bersatu.
Baca Juga: Resep Cara Membuat Bakso Ayam Isi Keju Kenyal dan Lembut, Cocok Jadi Ide Jualan!
Ayam porsi besar satu ekor untuk ayam bakar dan ayam goreng, sudah saya resmikan cita rasa semuanya. Tidak ada minus, tidak ada kekurangan, semua sesuai dengan Ayam Taliwang yang benar-benar asli Taliwang, Lombok, NTB.
Antrian disini semakin banyak. Kata Eko, sampai jam 11 malam masih ramai disini. 150 ekor ayam ludes dalam satu hari. Bisa dibayangkan setiap minggu, bahkan bulan, habis berapa ribu ekor.
Eko, dan staf lain, tetap mempertahankan bumbu dan bertekad tidak mengurangi cita rasa. Ini salah satu kunci untuk bertahan selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Resep Cara Membuat Ayam Panggang Rice Cooker Praktis dan Enak
Pesna bapak ibu tetap dipegang erat, memegang bumbu dan rasa jadi satu kesatuan hidup. Makan untuk hidup.***