RINGTIMES BALI - Kabar terbaru mengenai Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang terkonfirmasi positif Covid-19 tentu mengagetkan dunia internasional. Bukan hanya warganya yang khawatir, namun sejumlah pasar bisnis hingga saham mulai ketar ketir.
Banyak pejabat dan politisi ikut bersimpati turut mendoakan Trump agar segera sembuh dimana istrinya juga terkena, salah satunya dari Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Hingga saat ini Donald Trump masih menjalani isolasi dan penyembuhan secara mandiri dengan istrinya Melanie Trump.
Baca Juga: Harap Bersabar, Film James Bond 'No Time To Die' Ditunda Hingga 2021
Meskipun beberapa waktu lalu sempat kisruh dengan Donald Trump, namun Twitter tetap berpegang teguh dengan kebijakan dan aturan serta larangan apa saja yang tidak boleh dituliskan dalam cuitan Twitter.
Salah satunya peringatan bagi akun pengguna yang secara terang-terangan berharap kematian Donald Trump setelah dinyatakan positif Covid-19.
Banyak pengguna aku Twitter yang berdoa untuk kesembuhan Trump, namun tidak jarang ada yang secara blak-blakan berharap Donald Trump agar meninggal karena Covid-19.
Baca Juga: Peneliti Temukan Gejala Baru Covid-19, Waspada Jika Muncul Tanda Ini
Hal ini tentu sangat jelas bertentangan dengan aturan di Twitter, bahwa mereka akan tegas melakukan tindakan kepada pengguna akun yang berani menciutkan hal demikian di tweet.
"Kami memprioritaskan penghapusan konten jika ada ajakan tindakan yang berpotensi menyebabkan bahaya di dunia nyata," ungkap pengelola Twitter, sebagaimana dimuat dalam artikel sebelumnya di PORTAL JEMBER dengan judul Berharap Kematian Donald Trump, Siap-siap Twitter Bakal Tindak Tegas Pengguna Akun!