Korsel Khawatirkan Kurangnya Ranjang atas Lonjakan Covid-19, Gelombang Kedua Virus Terjadi

- 30 Agustus 2020, 10:23 WIB
Tenaga medis menghadiri pemogokan 24 jam di tengah pandemi penyakit virus corona di Seoul, Korea Selatan, 7 Agustus 2020. (Foto: Yonhap via REUTERS) /
Tenaga medis menghadiri pemogokan 24 jam di tengah pandemi penyakit virus corona di Seoul, Korea Selatan, 7 Agustus 2020. (Foto: Yonhap via REUTERS) / /

RINGTIMES BALI - Lonjakan kasus virus corona baru terjadi di Korea Selatan pada Sabtu, 29 Agustus 2020.

Gelombang kedua virus corona baru ini dikhawatirkan akan menyebabkan kekurangan tempat tidur di sejumlah rumah sakit di Seoul.

Tercatat 308 kasus baru pada Jumat tengah malam, yang berasal dari sebagian besar di ibu kota dan daerah sekitarnya seperti dilaporkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC).

Baca Juga: Joe Biden Kecam Trump: Ia 'Gagal', Tak Bisa Lindungi Amerika dari Wabah Covid-19

Dilaporkan, wabah terus meledak di gereja, kantor, panti jompo, dan fasilitas medis, bahkan setelah pejabat memperketat aturan jarak sosial.

Lonjakan kasus telah menyita banyak fasilitas rumah sakit.

Kementerian kesehatan melaporkan bahwa hanya 4,5% tempat tidur di Seoul yang tersedia untuk kasus-kasus kritis pada hari Jumat, turun dari 22% pada minggu sebelumnya.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Siap Distribusikan 40 Juta Dosis di Indonesia

"Hanya sekitar 15 tempat tidur yang segera tersedia di wilayah Seoul yang lebih besar untuk pasien dalam kondisi kritis karena ada banyak pasien yang berada dalam kondisi serius dan perlu dirawat di rumah sakit," ujar Yoon Tae-ho, direktur jenderal kebijakan kesehatan masyarakat di kesehatan pelayanan.

Mereka membutuhkan banyak ruang untuk pasien Covid-19 ini.

“Kami harus memiliki sedikit lebih banyak ruang segera agar lebih banyak orang yang dibebaskan (akan sembuh, red.),” katanya.

Baca Juga: Waspada, Terungkap Toilet Umum Tempat Paling Berisiko Tinggi Penularan Covid-19

KCDC mengatakan bahwa lebih dari 1.000 kasus telah dilacak di Gereja Sarang Jeil di Seoul, yang berada di pusat gelombang baru infeksi.

Kepalanya, Pendeta Jun Kwang-hoon, adalah kritikus pemerintah yang blak-blakan yang juga dipastikan tertular virus.

Sebagaimana dimuat sebelumnya dalam artikel di PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dengan judul "Prediksi Gelombang Dua Benar Terjadi, Korsel Khawatirkan Kurangnya Ranjang atas Lonjakan Covid-19" yang dikutip dari laman Reuters.

Baca Juga: Katy Perry Melahirkan Bayi Cantik saat Covid-19, Begini Imbauannya untuk Dunia

Wabah gereja menyebabkan setidaknya 25 kelompok baru, dan lebih dari 300 orang yang bergabung dalam protes anti-pemerintah bulan ini bersama dengan anggota gereja yang sejauh ini dinyatakan positif.

Kebangkitan kasus telah membuat total kasus Covid-19 yang dilaporkan di negara itu menjadi 19.400, termasuk 321 kematian.***(Rahmi Nurlatifah/PikiranRakyat-Tasikmalaya.com)

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: REUTERS Pikiran Rakyat Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x