Vaksin Covid-19 Sinovac Siap Distribusikan 40 Juta Dosis di Indonesia

- 21 Agustus 2020, 06:22 WIB
ilustrasi calon vaksin corona.
ilustrasi calon vaksin corona. /

RINGTIMES BALI - Indonesia akhirnya menyepakati nota kesepahaman vaksin Covid-19 dengan Perusahaan farmasi China, Sinovac Biotech Ltd, Kamis 20 Agustus 2020 kemarin.

Kesepakatan itu diteken dalam nota kesepahaman (MoU) antara Sinovac dan perusahaan farmasi Indonesia PT Bio Farma (Persero), di Kota Sanya, Hainan, China pada Kamis.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, saat jumpa pers virtual dari Kota Sanya usai menghadiri pertemuan bilateral dengan pemerintah China.

Baca Juga: Jika Uji Vaksinasi Selesai, Indonesia di Perkirakan Normal 2021

Nota kesepahaman dimaksud akan memprioritaskan distribusi vaksin Covid-19 untuk Indonesia sampai akhir 2021, katanya.

"[...] Yang ditandatangani oleh Sinovac dan Bio Farma adalah MoU untuk komitmen Kapasitas Bulk Vaccine 2021 - di mana Sinovac akan memberikan prioritas kepada BioFarma untuk supply bulk vaksin setelah Maret 2021 hingga akhir tahun 2021," kata Retno seperti dikutip Ringtimes Bali dari laman ANTARA, Jumat 21 Agustus 2020.

Di samping MoU untuk kapasitas vaksin 2021, pihak Sinovac dan Bio Farma juga menandatangani perjanjian awal pembelian dan distribusi vaksin COVID-19. Lewat perjanjian itu, Sinovac menyetujui produksi vaksin COVID-19 sampai 40 juta dosis mulai November 2020 sampai Maret 2021.

Baca Juga: [Update Covid-19] Indonesia Sedang Menjalani Tes Vaksin Dari Sinovac, Lalu, Apa Itu Sinovac?

"Ini adalah kerja sama yang cukup panjang antara Bio Farma dan Sinovac," ucap Menlu Retno.

Namun, Retno belum menyebutkan lebih lanjut harga penjualan vaksin yang telah disepakati antara Sinovac dan Bio Farma dalam jumpa pers yang digelar pada Kamis malam.

Walaupun demikian, usai menghadiri pertemuan bilateral dengan rekannya dari China, Retno menyampaikan dua negara berkomitmen meningkatkan kerja sama di bidang vaksin, yang salah satu prinsipnya memastikan harga vaksin terjangkau.

Baca Juga: Sinovac Bukan Akhir, Indonesia Diduga 'Salah Alamat', Vaksin Ini yang Dipatenkan China 

"Dalam pertemuan tadi, Indonesia menyampaikan mengenai pentingnya jumlah vaksin yang memadai, tepat waktu, aman, dan dengan harga terjangkau," ujar Retno.

Ia juga menyebut industri farmasi dan Pemerintah China menunjukkan komitmen kuat untuk bekerja sama dengan Indonesia, khususnya terkait pengadaan dan distribusi vaksin COVID-19.

Selain menyaksikan penandatanganan perjanjian antara Bio Farma dan Sinovac, Retno Marsudi bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir juga menemui perwakilan dari Grup Farmasi Nasional China (Sinopharm) dan perusahaan vaksin CanSino Biologics/CanSinoBIO.

Baca Juga: Katakan Tes Covid di AS Sampah, Bill Gates Justeru Tanam Saham di Vaksin Ini Harganya Meroket

Pertemuan itu merupakan bagian dari kunjungan kerja Menlu Retno dan Menteri BUMN Erick Thohir di China, di mana keduanya diutus Presiden Joko Widodo untuk menindaklanjuti beberapa kerja sama bilateral antara Indonesia dan China.

Setelah kunjungan ke China, dua menteri itu akan melanjutkan perjalanan ke Uni Emirat Arab untuk lebih lanjut membahas kerja sama bilateral, khususnya pada bidang vaksin dan ekonomi.

"Besok pagi, Insya Allah kita akan ke Abu Dhabi," kata Menlu Retno saat menutup sesi jumpa pers.***

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x