Tragis! Sapi Meledak Setelah Diberi Makan Gandum Berisi Petasan

- 8 Juni 2020, 19:30 WIB
SAPI yang tengah hamil menjadi korban ledakan.*
SAPI yang tengah hamil menjadi korban ledakan.* //Animal Hope and Wellness

RINGTIMES BALI - Dilaporkan Hindustan Times, sapi yang sedang hamil diberi makan bola tepung gandum berisi petasan hingga meledak di mulutnya.

Pada minggu yang sama ketika gajah hamil dibunuh setelah memakan nanas yang diisi dengan petasan di Kerala, India, insiden serupa terjadi pada sapi hamil di Himachal Pradesh di Distrik Bilaspur.

Namun, kejadian itu baru terungkap ketika pemilik sapi itu, Gurdayal Singh mengunggah video hewan yang terluka itu di media sosial pada 6 Juni.

Baca Juga: Simak Penggunaan Nebulizer Aman dan Sehat pada Anak Saat Pandemi

Meskipun ada rahang yang terluka, sapi itu berhasil melahirkan anak sapi yang sehat, tetapi masih belum bisa makan karena rahangnya terluka parah dan saat ini sedang diberikan Glukosa.

Gurdayal Singh sejak itu menuduh tetangganya, Nand Lal Dhiman karena menyebabkan cedera pada sapinya dan terdakwa telah ditangkap oleh polisi pada Sabtu, 6 Juni 2020.

Pengawas Bilaspur dari Kepolisian Dewakar Sharma mengonfirmasi kejadian itu dan mengatakan bahwa polisi telah mengunjungi tempat kejahatan di desa bersama dengan tim medis, lapor Times Now.

Baca Juga: Italia Ungkap Kebohongan Dibalik Pandemi COVID-19 Hanya Bakteri

Berita ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.cirebon.com dengan judul Tengah Hamil, Seekor Sapi Diberi Makan Adonan Gandum Campur Petasan, Rahangnya Meledak

Dia menyebut kasus tersebut telah didaftarkan berdasarkan Bagian 286 dari Pencegahan Kekejaman terhadap Hewan setelah Gurdayal Singh melaporkan sapi buntingnya sedang merumput menjadi korban sebuah ledakan di ladang pada jarak 20 meter dari rumahnya pada pukul 8.15 malam.

"Ketika mendatangi lokasi ledakan, dia (Singh) menemukan bahwa rahang sapinya terluka parah," kata SP.

Memasukkan bola tepung gandum dengan bahan peledak atau juga disebut "bom aalu" adalah praktik umum di Himachal, karena petani menggunakannya untuk menjauhkan hewan liar dari ladang mereka.

Baca Juga: Beredar Pesan Hoaks Jokowi Korupsi Dana Desa Sebesar Rp 59 Triliun, CEK FAKTA

Banyak bagian negara itu, termasuk Himachal, menggunakan metode ini untuk berburu hewan di semak-semak, yang merupakan praktik ilegal.

Menurut @animalhopeandwellness, sapi ini dibesarkan untuk tidak dikonsumsi, karena telah menjadi bagian dari keluarga pemilik.

Yayasan tersebut mengatakan akan membayar untuk biaya medis dan dukungan lainnya yang dibutuhkan.

Editor: Afifah Fadhilah

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x