Amerika Memanas, Ahli Khawatir Aksi Demonstrasi Jadi Transmisi Baru Covid-19

- 4 Juni 2020, 14:00 WIB
POLISI berjaga saat para pengunjuk rasa menggelar aksi protes di area permukiman Uptown di Chicago, Amerika Serikat (AS) pada Senin, 1 Juni 2020.*
POLISI berjaga saat para pengunjuk rasa menggelar aksi protes di area permukiman Uptown di Chicago, Amerika Serikat (AS) pada Senin, 1 Juni 2020.* /ANTARA FOTO/Xinhua-Chris Dilts/hp/

RINGTIMES BALI - Ketika para demonstran membanjiri jalan-jalan di seluruh Amerika untuk membela dan mengecam pembunuhan George Floyd, para pakar kesehatan masyarakat khawatir dengan aksi tersebut dikarenakan jarak yang begitu dekat antara para pengunjuk rasa.

Pakar kesehatan juga menyoroti banyak pengunjuk rasa yang tidak menggunakan masker dan dikhawatirkan dapat memicu transmisi baru dari virus corona di Amerika Serikat.

Banyak protes pecah di tempat-tempat di mana virus corona masih beredar luas di masyarakat. Faktanya, tinjauan Associated Press yang dikutip Pikiran-Rakyat.com menemukan bahwa terjadi protes besar selama beberapa hari, termasuk Minneapolis-St. Paul, Chicago, Washington, D.C., dan Los Angeles.

"Sebagai sebuah bangsa, kita harus khawatir tentang rebound," tutur Walikota Washington Muriel Bowser memperingatkan Minggu setelah beberapa hari protes mengguncang ibukota negara.

Baca Juga: Haji 2020 Dibatalkan, 350 Perusahaan Travel Menyatakan Merugi

Gubernur New York Andrew Cuomo mengeluhkan kerumunan orang, dengan mengatakan bahwa ratusan orang berpotensi terinfeksi virus corona, yang bisa menyebabkan berbulan-bulan jarak sosial di Amerika Serikat.

Wabah baru virus corona di tempat-tempat di mana pengunjuk rasa berkumpul dapat menyebabkan bangkitnya kembali virus corona.

Beberapa kota besar menjadi kekhawatiran dengan banyaknya kasus dan menunjukkan tingkat tertinggi kasus baru per kapita selama 14 hari terakhir.

“Kerusuhan telah bertepatan dengan hari-hari terburuk pandemi sejauh ini di wilayah metropolitan,” kata Michael T. Osterholm, direktur Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Menular di Universitas Minnesota.

Baca Juga: China Akan Kirim Bantuan Alat Kesehatan untuk Indonesia Gelombang Dua

Aksi protes dan kerusuhan di Amerika Serikat dimulai pada Selasa 26 Mei 2020 pekan lalu waktu setempat. Protes terjadi hanya selang sehari setelah peristiwa pembunuhan seorang pria berkulit hitam yaitu George Floyd oleh polisi di Minneapolis.

George Floyd yang meninggal akhirnya memicu protes yang lebih besar dengan tajuk Black Lives Matter.

Protes yang dilakukan berlangsung di sejumlah kota dalam wilayah Pantai Timur hingga Pantai Barat.

Kerusuhan terjadi akibat kematian George Floyd ini menyebar sedikitnya di 40 kota di AS, termasuk Ibu Kota Washington DC, telah menerapkan jam malam dan status darurat, menyusul adanya aksi kekerasan dan kerusuhan yang mewarnai aksi protes tersebut.

Baca Juga: Terbalik, WHO: Klaim Dokter Italia Tentang Corona Melemah Tak Terbukti

 

Sumber: Pikiran-Rakyat.com dengan judul Amerika Serikat Was-was, Aksi Protes George Floyd Bisa Berujung Transmisi Baru Wabah Virus Corona

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x