Kemunculan Flare Matahari Jadi Tanda Akhir dari Siklus Saat Ini

- 3 Juni 2020, 10:30 WIB
SOLAR Dynamics Observatory NASA dikabarkan melihat semburan matahari terbesar sejak 2017.*
SOLAR Dynamics Observatory NASA dikabarkan melihat semburan matahari terbesar sejak 2017.* /NASA/

 RINGTIMES BALI - Solar Dynamics Observatory NASA baru-baru ini melihat adanya semburan api matahari terbesar yang terlihat sejak 2017 lalu. 

Semburan matahari yang disebut flare matahari ini seringkali dikaitkan dengan adanya peningkatan aktivitas bintik matahari, dimana bintik-bintik gelap muncul di permukaannya. 

Flare matahari ini berpotensi merusak komunikasi satelit dan jaringan listrik di bumi. Namun, kabarnya, flare ini belum melewati ambang batas yang ditetapkan oleh Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa pemerintah Amerika Serikat. 

Baca Juga: China Akan Kirim Bantuan Alat Kesehatan untuk Indonesia Gelombang Dua

Dikutip dari Digital Trends, flare itu menarik, karena menunjukkan bahwa Matahari mungkin memasuki fase baru dari siklusnya.

Aktivitas Matahari bervariasi selama siklus 11 tahun, di mana jumlah bintik matahari dan jumlah aktivitas flare Matahari berubah.

Matahari diperkirakan saat ini berada dalam periode aktivitas minimal, yang disebut minimum Matahari.

Kemunculan semburan Matahari besar ini dapat mengindikasikan bahwa minimum Matahari akan segera berakhir.

Baca Juga: Berbanding Terbalik, WHO: Klaim Dokter Italia Virus Corona Melemah Tak Terbukti

Hal ini menandai akhir dari siklus Matahari saat ini, yang disebut Solar Cycle 24, dan awal Solar Cycle 25.

Untuk mengetahui apakah Matahari minimum benar-benar mendekati, para ilmuwan perlu terus memantau jumlah total bintik Matahari yang muncul di permukaan Matahari.

Tetapi ini akan memakan waktu, seperti yang dijelaskan NASA dalam sebuah posting blog:

"Diperlukan setidaknya enam bulan pengamatan Matahari dan penghitungan bintik Matahari setelah minimal untuk mengetahui kapan itu terjadi"

Karena jumlah minimum itu ditentukan oleh jumlah bintik Matahari terendah dalam satu siklus, para ilmuwan perlu melihat angka itu secara konsisten naik sebelum mereka dapat menentukan kapan tepatnya mereka berada di bagian bawah.

"Itu berarti solar minimum adalah contoh yang hanya dapat diketahui ketika sudah berakhir, butuh waktu enam hingga 12 bulan untuk mengkonfirmasi kapan minimum sebenarnya telah berlalu."

Baca Juga: Cek Fakta Dikabarkanya Megawati dan Jokowi Hadiri Pertemuan Rahasia PKI!!!

 

sumber: Pikiran-Rakyat.com dengan judul Ilmuwan NASA Sebut Kemunculan Flare Matahari Jadi Tanda Akhir dari Siklus Saat Ini

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x