Israel Diserang Tiga Roket dari Lebananon, Korban Terus Berjatuhan

- 14 Mei 2021, 17:01 WIB
Konflik israel dan palestina hamoir menuju seminggu, korban semakin  bertambah dan tidak ada tanda-tanda mereda.
Konflik israel dan palestina hamoir menuju seminggu, korban semakin bertambah dan tidak ada tanda-tanda mereda. /Dok. AFP

RINGTIMES BALI – Militan Palestina menembakkan lebih banyak roket ke jantung komersial Israel pada hari Kamis waktu setempat ketika Israel terus melakukan kampanye pemboman di Jalur Gaza dan mengerahkan tank serta pasukan di perbatasan.

Pertepuran lintas batas sudah terjadi selama empat hari dan tidak menunjukan tanda-tanda mereda.

"Akan memakan waktu lebih lama," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikutip Ringtimesbali.com dari laman Arab News pada 14 Mei 2021.

Baca Juga: Warga Palestina Kehilangan Banyak Anggota Keluarga akibat Serangan Israel

Kekerasan juga telah menyebar ke komunitas campuran Yahudi dan Arab di Israel, sebuah front baru dalam konflik berkepanjangan.

Kata pejabat medis Palestina, 103 orang telah tewas di Gaza, termasuk 27 anak-anak, selama empat  hari terakhir. Pada hari Kamis waktu setempat, 49 warga Palestina tewas, dan ini adalah angka tertinggi dalam satu hari sejak Senin.

Militan menembakkan roket salvo ke Tel Aviv dan kota-kota sekitarnya dengan sistem anti-rudal Iron Dome. Komunitas di dekat perbatasan Gaza dan kota gurun selatan Beersheba juga menjadi sasaran.

Baca Juga: Gal Gadot Trending di Twitter, Dihujat Netizen Karena Cuitannya, 'Israel Berhak Hidup Bebas dan Aman'

Lima orang Israel terluka oleh roket yang menghantam sebuah gedung di dekat Tel Aviv pada hari Kamis waktu setempat.

Tiga roket juga ditembakkan dari Lebanon menuju Israel tetapi mendarat di Laut Mediterania.  Selain itu, pesawat tempur Israel menghantam bangunan tempat tinggal berlantai enam di Gaza. Israel telah menyerang hampir 1.000 target militan di wilayah tersebut.

Pesawat Israel juga menyerang markas intelijen Hamas dan empat apartemen milik komandan senior. Apartemen itu digunakan untuk merencanakan dan mengarahkan serangan ke Israel.

“Kami menghadapi Israel dan COVID-19. Kami berada di antara dua musuh, " kata Assad Karam, 20 tahun, seorang pekerja konstruksi di Gaza.

Baca Juga: Sibuk Lancarkan Serangan ke Gaza, Kota Lod di Israel Dilanda Kerusuhan

Israel melancarkan serangannya setelah Hamas menembakkan roket ke Yerusalem dan Tel Aviv sebagai pembalasan atas bentrokan polisi Israel dengan warga Palestina di dekat masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur selama bulan puasa Ramadhan.

Akibat peristiwa ini, sejumlah maskapai asing membatalkan penerbangan ke Israel. Dan sekitar 80 hingga 90 militan telah tewas dalam serangan Israel.

Menurut militer Israel hingga kini sekitar 1.750 roket telah ditembakkan ke Israel, 300 di antaranya gagal di Jalur Gaza.

Baca Juga: MUI dan Ormas Islam Kecam Serangan Brutal Israel ke Palestina

Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan dua sekolahnya terkena serangan pada hari Selasa dan Rabu dan 29 ruang kelas rusak.

Para pemimpin dari berbagai negara juga ikut merespon hal ini dan menyarakan untuk segera menghentikan penyerangan ini dan meminta kedua negara untuk membuat kesepakan kembali agar kondisi kembali stabil.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah