“Ini adalah penemuan yang luar biasa. Ini pertama kalinya kami menggali seluruh termopolium, "kata Ossana.
Selain itu, para arkeolog juga menemukan sebuah mangkuk minum terbuat dari bahan perunggu yang memiliki hiasan yang dikenal dengan Patera.
Para arkeolog juga menemukan sebuah toples keramik yang digunakan untuk memasak semur dan sup, termos anggur, dan amphora.
Seperti yang diberitakan Ringtimesbali.com sebelumnya, bila kota Pompeii dihancurkan oleh letusan Gunung Vesuvius hanya kurun waktu 15 menit pada abad 79 SM.
Baca Juga: Fenomena Unik Jepang 'Hikikomori', Mengurung Diri di Rumah Tanpa Keluar Selama Bertahun-tahun
Diperkirakan lebih dari 2.000 orang meninggal di kota Romawi Kuno, Pompeii Italia. Penduduk di kota tersebut tidak dapat melarikan diri karena sesak napas oleh gas dan abu dari Gunung Vesuvius.
Para arkeolog yang meneliti kota tersebut menegaskan bila penduduk Pompeii tidak dapat melarikan diri dan sebagian besar dari mereka meninggal dengan keadaan lemas di rumah dan sekitar alun-alun kota.
Lebih lanjut, para peneliti menjelaskan bila awan mematikan tersebut memiliki suhu lebih dari 100 derajat celcius serta terdiri dari unsur CO2, klorida, partikel abu pijar dan kaca vulkanik.
Selain itu, para peneliti mengatakan bila gas, abu, dan partikel vulkanik akan melanda kota Pompeii selama 10 hingga 20 menit.***