Isaia memperkirakan bila gas, abu, dan partikel vulkanik akan melanda kota Pompeii selama 10 hingga 20 menit.
"Kemungkinan puluhan orang tewas akibat hujan lapili yang jatuh di Pompeii setelah letusan, tetapi kebanyakan dari mereka meninggal karena sesak napas," kata Isaia.
Isaia juga menambahkan bila aliran piroklastik akan mencapai Pompeii dalam beberapa menit setelah letusan Gunung Vesuvius.
“15 menit berada dalam awan neraka itu pasti tak ada habisnya. Penduduknya tidak bisa membayangkan apa yang sedang terjadi. Orang Pompeii hidup dengan gempa bumi, tetapi tidak dengan letusan, jadi mereka dikejutkan dan tersapu oleh awan abu pijar itu,” jelasnya.
Baca Juga: Lirik Lagu 'Sebuah Rasa' dari Agnes Monica
Saat ini, reruntuhan Pompeii merupakan situs arkeologi nomor dua yang sering dikunjungi turis di Italia setelah Colosseum di Roma.
Salah satu Profesor dari Universitas Bari, Pierfrancesco Dellino mengatakan sangat penting untuk merekonstruksi apa yang terjadi pada Pompeii.
“Sangat penting untuk dapat merekonstruksi apa yang terjadi selama letusan Vesuvius di masa lalu, mulai dari catatan geologi, untuk melacak karakteristik arus piroklastik dan dampaknya terhadap populasi,” ujarnya.
"Pendekatan ilmiah yang diadopsi dalam studi ini mengungkapkan informasi yang terkandung dalam endapan piroklastik dan yang menjelaskan aspek baru letusan Pompeii dan memberikan wawasan berharga untuk menafsirkan perilaku Vesuvius, juga dalam hal perlindungan sipil, ” tambahnya.***