Ribuan Tenda Pengungsi Rohingya di Bangladesh Habis Terbakar, Warga: Hidup Tanpa Rumah

- 23 Maret 2021, 21:45 WIB
Ilustrasi Kebakaran Tenda Pengungsi Rohingya di Bangladesh
Ilustrasi Kebakaran Tenda Pengungsi Rohingya di Bangladesh /Unspalsh/Adam Wilson

RINGTIMES BALI – Dilansir Ringtimesbali.com dari situs Reuters, dikabarkan telah terjadi kebakaran di tenda pengungsian Rohingya di Bangladesh.

Belum diketahui pasti penyebab kebakaran yang membakar tenda Balukhali dekat kota Cox’s Bazar bagian tenggara pada Senin malam.

“Ini sangat besar dan menghancurkan. Kami masih belum menemukan 400 orang lainnya, kemungkinan tertimbun reruntuhan,” ujar salah satu angota UNHCR, Johannes Van der Klaauw.

Baca Juga: Semburan Gas Alam di Bekasi Sebabkan Warga Sekitar Khawatir

Baca Juga: Netizen Geram Perihal All England hingga Ancam Kirimkan Teroris, BWF: This is Not Okay

Baca Juga: 4 Cara Daftar Sertifikasi Bagi Usaha Mikro yang Difasilitasi Kemenkop UKM RI

Johannes juga mengatakan bahwa UNHCR mendapat laporan bahwa terdapat 550 orang terluka dan 45.000 orang telah diungsikan.

Kepala Delegasi Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah di Bangladesh, mengatakan bahwa lebih dari 17.000 tenda pengungsian telah habis terbakar.

“Semuanya telah habis terbakar. Sekarang ribuan orang hidup tanpa rumah,” ujar Aman Ullah, salah satu pengungsi Rohingya dari tenda pengungsian di Balukhali.

“Api baru bisa dikendalikan setelah enam jam,” ungkapnya lagi.

Baca Juga: 5 Manfaat Air Rebusan Daun Pandan bagi Kesehatan, Salah Satunya Turunkan Kadar Gula Darah

Baca Juga: Jessica Iskandar Dikabarkan Dekat dengan Michael Yukinobu, Punya Panggilan Istimewa

Pejabat Bangladesh dan pejabat senior polisi belum bisa memastikan penyebab kebakaran tersebut.

“Penyebab kebakaran belum diketahui dan pihak berwenang masih menyelidiki masalah tersebut,” kata seorang pejabat senior polisi, Zakir Hossain Khan.

Sekitar seribu lebih staf Palang Merah dan relawan dikerahkan untuk memadamkan api yang tersebar di empat titik tenda pengungsian yang menampung sekitar 124.000 orang, yang mana jumlah tersebut adalah sepersepuluh dari perkiraan satu juta pengungsi Rohingya di daerah tersebut.

Diperkirakan jumlah korban yang tewas dalam peristiwa ini sekitar 15 orang dan beberapa anak hilang yang belum diketahui jumlahnya.

Beberapa pengungsi Rohingya mengeluh, sebab kawat berduri yang dipasang di sekitar tenda pengungsian menghalangi banyak orang hingga melukai beberarapa orang ketika hendak menyelamatkan diri.

Organisasi kemanusiaan Refugees International, mengatakan bahwa sekitar 50.000 orang telah mengungsi.

“Saya mendengar laporan serupa, bahwa pagar tersebut juga telah menghambat distribusi bantuan kemanusiaan dan layanan vital di tenda-tenda sebelum kebakaran ini terjadi,” kata salah satu anggota Organisasi Hak Asasi, Fortify Rights, yakni John Quinley yang bekerja dengan Rohingya.

“Saat ini telah terjadi kebakaran besar pada tahun ini. Pihak berwenang harus melakukan penyelidikan atas kejadian ini,” katanya lagi.

Menurut penyelidik PBB, sebagian besar pengungsi Rohingya pernah melarikan diri dari Myanmar pada 2017 di tengah eksekusi genosida yang dilakukan oleh pimpinan militer Myanmar terhadap Rohingya. Namun, pernyataan tersebut dibantah Myanmar.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah