Petani di Australia Mengalami Kerugian akibat Wabah Tikus Mengerikan

- 21 Maret 2021, 10:51 WIB
Ilustrasi wabah tikus berbahaya.
Ilustrasi wabah tikus berbahaya. /PIXABAY/Bergadder

Penjaga supermarket mengatakan, bahwa ia datang lima jam lebih awal untuk membersihkan tokonya, ia membuang 400 dan 500 hewan pengerat yang ditangkap setiap malam.

"Terkadang kami tidak ingin masuk ke dalam di pagi hari. Bau busuk, mereka akan mati dan tidak mungkin menemukan semua mayat," ujar Naav Singh. 

Ia, juga menambahkan sesuatu yang mengejutkan, bahwa tikus-tikus tersebut bahkan mengunyah botol plastik minuman ringan.

Baca Juga: Selain Virus Corona dan Kolera, Ini 6 Wabah Penyakit Paling Mematikan

Sumber lain dari kota Toowoomba di Queensland, mengatakan, bahwa seorang teman baru-baru ini menanggalkan kain kursinya ketika mulai bau, dan menemukan sarang bayi tikus di dalamnya.

Tikus di peternakan itu, juga menyebabkan kerusakan, mengunyah tumpukan jerami hingga menghancurkan mesin.

"Beberapa petani kehilangan sebanyak 2.500 bal, Tidak ada cukup uang bagi dewan untuk melakukan apa pun untuk membantu. Yang bisa kita lakukan hanyalah mencoba mencegahnya masuk ke kantor kita, mesin kita, traktor kita, truk kita. Mereka memakan semua kabel," ujar pejabat setempat.

Para pejabat, yang waspada menghabiskan ribuan dolar, untuk mengatasi wabah itu, mengatakan bahwa mereka mengharapkan hujan lebat.

Hujan lebat tersebut, nantinya diharapkan akan memusnahkan tikus-tikus tersebut secara alami.

Menurut situs Mphonline, populasi tikus terbesar berada di New York City, Amerika Serikat (AS), ada yang mengatakan bahwa angkanya bisa mencapai 32 juta.***

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: NY Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah