Demi Cucu Jadi Guru, Kakek di India Rela Jual Rumah dan Tidur di Dalam Becak

- 19 Maret 2021, 12:58 WIB
Kakek berasal dari India rela menjual rumahnya dan tidur di dalam becak.
Kakek berasal dari India rela menjual rumahnya dan tidur di dalam becak. /Tangkapan layar dari World of Buzz

RINGTIMES BALI - Kasih sayang seorang kakek kepada cucu, ternyata tidak hanya ucapan belaka, hal ini telah dirasakan oleh kakek asal India.

Diketahui, kakek bernama Deshraj Ji ini, berasal dari Mumbai, India. Dan ia rela menjual rumahnya agar cucunya bisa bersekolah dan belajar menjadi seorang guru.

Dilansir oleh ringtimesbali.com dari laman World of Buzz, ia akhirnya harus tidur di becak di malam hari, namun ia dengan senang hati melakukannya, sehingga dia bisa melihat impian cucunya menjadi kenyataan.

Baca Juga: Diduga Bunuh Kakek Sendiri, Pria Ini Keluarkan Potongan Kuping Manusia dari Kantong Celananya

Baca Juga: Warga Berhasil Mengamankan Kakek yang Hendak Mencuri di Pura Desa Lan Puseh Denpasar

Kemudian, ia bercerita bahwa ayah dari cucunya, yang merupakan anaknya ditemukan telah meninggal, di sebuah becak.

"Enam tahun lalu, putra sulung saya menghilang dari rumah. Seminggu kemudian, orang menemukan mayatnya di sebuah mobil (becak), dia baru berusia 40 tahun," katanya.

"Sebagian diriku mati bersamanya tetapi dibebani oleh tanggung jawab, aku bahkan tidak punya waktu untuk berduka. Keesokan harinya, saya kembali ke jalan, mengendarai mobil saya," tambahnya.

Baca Juga: Bejat, Begini Kronologi 2 Gadis di Bawah Umur Rela Dijual Kepada Kakek Berusia 70 Tahun

Baca Juga: Kematian Kakek Ratu Elizabeth Dimanipulasi, Disuntik Mati Dokter Kerajaan

Tapi, sayangnya, cobaan tak berhenti sampai disitu, tragedi terjadi lagi dua tahun kemudian, ketika putranya yang lain, juga ditemukan tewas karena bunuh diri. 

 

"Saya telah memberikan tumpukan kayu pemakaman kedua putra saya, apa yang bisa lebih buruk bagi seorang ayah?," ujarnya

Tanggung jawabnya terhadap istri, menantu, dan cucunya membuat ia bertekad dan termotivasi untuk terus maju.

"Setelah kremasi, cucu perempuan saya bertanya, 'Dadaji, apakah saya harus berhenti sekolah?', Saya mengumpulkan semua keberanian saya dan meyakinkan dia," ujarnya.

Baca Juga: Ultah Kakek Sugiono Viral, Sampai Denny Siregar Ngucapin, Siapakah Dia

Ia menekankan kepada sang cucu, untuk tetap melanjutkan sekolahnya, dan belajar sesukanya demi mencapai cita-citanya.

“Saya mulai bekerja berjam-jam, saya akan berangkat dari rumah jam 6 pagi dan mengendarai mobil sampai tengah malam. Hanya dengan begitu, apakah saya bisa menghasilkan 10.000 RS (Rp 2 juta) sebulan," ujarnya.

"Setelah menghabiskan 6.000 RS (Rp 1,2 juta) untuk biaya sekolah mereka, saya hanya memiliki hampir 4.000 RS (Rp 800 ribu), untuk memberi makan keluarga saya yang terdiri dari tujuh orang,” lanjutnya.

Akhirnya, keluarganya hampir tidak makan, dan ketika sang istri jatuh sakit, ia harus pergi dari rumah ke rumah, meminta uang untuk membayar obat-obatannya.

Baca Juga: Tak Terima Ponakannya Dihina, Paman Nadya Arifta: Gue Beli Mobil 3 Buat Ibu Felicia, Gue Kan Cucu Sultan

“Tapi, semuanya tampak sepadan ketika tahun lalu, cucu perempuan saya memberi tahu saya bahwa dia telah mendapat nilai 80% pada ujian papan ke-12, saya berada di awan sembilan! Sepanjang hari, saya memberikan tumpangan gratis kepada semua pelanggan saya. Dia berkata kepada saya, “Dadaji, saya ingin mengambil kursus B.Ed di Delhi”," ujarnya.

Ketika sang cucu, menginginkan untuk melanjutkan kemampuannya ke kota lain, ia berusaha untuk bisa membantunya untuk meraih mimpi.

“Mendidiknya di kota lain jauh di luar kemampuan saya, tetapi saya harus mewujudkan mimpinya, dengan cara apa pun. Jadi, saya menjual rumah dan membayar biayanya," ucapnya.

"Kemudian, saya mengirim istri, menantu dan cucu saya lainnya ke rumah kerabat kami di desa, sementara saya terus tinggal di Mumbai tanpa atap," tambahnya.

Sudah setahun sejak dia menjual rumah, demi pendidikan cucunya, dan dia tidak menyesali apa pun.

Kisah paman ini, menghebohkan internet, dan mendorong warganet untuk membuat melakukan penggalangan dana untuknya. 

Dan, mereka berhasil mengumpulkan 2,4 juta Rs yang lumayan besar atau sekiranya Rp 480 juta, dan uang tersebut diberikan dalam bentuk cek.

"Saya tidak sabar menunggu dia menjadi guru sehingga saya bisa memeluknya dan berkata,“ kamu telah membuat saya sangat bangga," ujarnya.***

 

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah