Jepang Kini Punya Menteri Kesepian, Solusi untuk Cegah Angka Bunuh Diri yang Meningkat

- 20 Februari 2021, 22:00 WIB
Menteri Kesepian Tetsushi Sakamoto
Menteri Kesepian Tetsushi Sakamoto /instagram.com/indonesiaandjapan

RINGTIMES BALI – Selain berdampak pada kesehatan fisik, setahun hidup di tengah pandemi Covid-19 juga memiliki dampak negatif pada kesehatan mental.

Merasa terisolasi dan kesepian, hidup dalam lockdown ketat memang dapat memengaruhi kondisi mental seseorang.

Dengan hidup yang serba terbatas, selalu dalam ketakutan dan kecemasan, kehilangan pekerjaan, juga tidak bisa melakukan kontak fisik dengan orang terdekat, membuat kesehatan mental semakin menurun.

 Baca Juga: Cara Mencegah Orang Bunuh Diri Akibat Depresi Putus Cinta

Tercatat semenjak awal 2020, banyak kasus depresi dan bunuh diri terjadi karena perubahan ritme hidup secara drastis yang dialami semua orang.

Hal ini yang menjadi kekhawatiran pemerintah Jepang. Isolasi yang terjadi akibat lockdown dianggap berkaitan dengan meningkatnya angka kasus bunuh diri yang melonjak drastis.

Berupaya mengatasi masalah tersebut, Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, memutuskan untuk membentuk Kementerian baru dalam kabinetnya dengan menunjuk Tetsushi Sakamoto sebagai Menteri Kesepian.

 Baca Juga: Diduga Bunuh Diri, Pemain Drama Korea 'School 2017' Song Yoo Jung Meninggal Dunia

Menteri Kesepian akan fokus untuk menjalankan program pemerintah untuk membantu orang-orang yang mengalami kesepian akibat isolasi selama pandemi.

Khususnya bagi perempuan, karena menurut data statistik, kasus bunuh diri yang terjadi mayoritas korbannya adalah perempuan.

Diduga penyebabnya adalah karena perempuan sebagian besar bekerja sebagai tenaga kerja di bidang jasa dan ritel.

Baca Juga: Kasus Bunuh Diri Melisa ARMY BTS, Mengaku Menyesal, Terungkap Sang Ayah Sempat Ditahan

Sehingga mereka lah yang paling banyak menjadi korban PHK saat pandemi menghantam perekonomian.

Hal tersebut disinyalir berkontribusi pada rasa kesepian dan depresi yang membuat mereka berpikir untuk mengakhiri hidup.

Pada 2020, Jepang mencatat jumlah korban kasus bunuh diri total sebanyak 2.153 kematian. Jika dibandingkan dengan angka kematian akibat Covid-19 sebanyak 2.087 kasus.

Baca Juga: Diduga Bunuh Diri, Sameer Sharma Ditemukan Tewas di Apartemen

Jika dibandingakan dengan data kasus bunuh diri pada 2019, tahun ini terjadi lonjakan tajam sebesar 82,6 persen.

Hal tersebut membuat Menteri Kesepian menyiapkan strategi yang komprehensif. Sakamoto mengatakan pentingnya kegiatan fisik untuk mengurangi rasa terisolasi dan kesepian.

Aktivitas fisik dapat menjadi salah satu solusi untuk mengindari terjadinya tindak bunuh diri.

Baca Juga: Seorang Aktor Bollywood Tewas Gantung Diri Setelah Sempat Menulis Niatnya di Facebook

Selain itu, Menteri Kesepian dengan gencar mengambil langkah aktif dengan memerluas layanan konsultasi dan membagikan informasi mengenai organisasi pendukung kesehatan mental kepada masyarakat.

Sakamoto juga berniat untuk membuat forum darurat dimana masalah ini akan dibahas secara lebih mendalam.

Dalam forum tersebut akan memberikan kesempatan bagi mereka yang mengalami tekanan mental dan kecenderungan untuk bunuh diri agar dapat mengemukakan pendapat mereka.

Baca Juga: Warga Denpasar Dikejutkan Penemuan Pria Gantung Diri di Kusen Pintu Kamar Kos

Diharapkan dengan begitu dapat memberikan langkah-langkah solutif bagi mereka yang membutuhkan.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Mashable SE Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x