Gempa Bumi Paling Mengerikan Dalam Sejarah Dunia, Nomor 3 Ada di Indonesia

- 14 Februari 2021, 09:20 WIB
Berikut gempa bumi paling mengerikan sepanjang sejarah dunia, nomor tiga ada di Indonesia
Berikut gempa bumi paling mengerikan sepanjang sejarah dunia, nomor tiga ada di Indonesia /PIXABAY/Tumisu

Episentrum atau pusat gempa berada di lepas pantai dekat Canete, sekitar 900 km sebelah selatan Santiago, ibu kota Chile. Lindu terjadi sebagai akibat subduksi lempeng Nazca ke bawah lempeng Amerika Selatan.

Akibatnya sungguh luar biasa, kehancuran terjadi di mana-mana. Terutama di Valdivia, di mana setengah bangunan yang ada di sana hancur lebur. Sehingga gempa itu disebut '1960 Valdivia Earthquake (Terremoto de Valdivia)' atau 'Great Chilean earthquake (Gran terremoto de Chile)'.

Tak hanya itu, korban yang selamat dari gempa harus menghadapi kejutan yang sama sekali tak dinanti yaitu tsunami.

Sekitar 15 menit pascagempa, gelombang raksasa setinggi 25 meter menghantam wilayah pesisir. "Ribuan korban meninggal," 

Baca Juga: Gempa Bumi Berkekuatan 7,3 SR Guncang Fukushima Jepang, Akibatnya 50 Korban Terluka

"Seperempat penduduk Chile, atau lebih dari 2 juta orang, menjadi tunawisma. Seluruh kota porak poranda."

Diperkirakan jumlah korban meninggal di Chile mencapai 1.655 orang. Termasuk saudagar paling kaya di Maullin, Ramon Atala. Meski selamat dari gempa, "ia kehilangan nyawa saat mencoba menyelamatkan barang berharga miliknya," demikian dimuat NOAA.

Gelombang kejut akibat gempa di Chile juga dirasakan seluruh dunia, memicu tsunami mematikan. Lalu, 15 jam kemudian, ombak raksasa menghantam Hilo dan Big Island di Hawaii yang jaraknya lebih dari 6.000 mil dari Chile. Akibatnya, 600 rumah rusak, 185 orang dinyatakan tewas atau hilang.

Baca Juga: Cek Fakta Keilegalan Bisnis VTube Menurut Kominfo dan OJK

Tak berhenti sampai di situ. Sehari kemudian, tsunami setinggi lebih dari 5 meter menerjang Jepang, menewaskan 138 orang. Ombak gergasi lalu memantul, menyeberangi Samudera Pasifik, menuju Filipina menyebabkan 32 orang tewas atau hilang kemudian ke pantai barat AS dan menciptakan kerusakan di California.

Halaman:

Editor: Putu Diah Anggaraeni


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x