Vaksin Mendekati Kadaluarsa, Afrika Selatan Hentikan Sementara Penggunaan AstraZeneca

- 8 Februari 2021, 15:45 WIB
Ilustrasi vaksin AstraZeneca yang dihentikan sementara oleh Afrika Selatan
Ilustrasi vaksin AstraZeneca yang dihentikan sementara oleh Afrika Selatan /PIXABAY/torstensimon

RINGTIMES BALI – Afrika Selatan melaporkan bila mereka akan menghentikan sementara penggunaan vaksin virus corona buatan Oxford, AstraZeneca yang rencananya akan diluncurkan akhir bulan ini.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Zweli Mkhize pada Minggu, 7 Februari 2021.

Ia menyatakan penghentian tersebut setelah studi mengungkapkan bila vaksin tersebut kurang efektif terhadap varian virus korona di Afrika Selatan yang disebut sebagai 501Y.V.2.

Baca Juga: Afrika Selatan Mengumumkan Dua Vaksin COVID-19 Buatan China Kurang Efektif

Mkhize menuturkan bila pemerintah Afrika Selatan rencananya akan memberikan pertama kali kepada petugas medis di garis depan penanganan Covid-19.

Mengacu pada data yang menunjukan bila vaksin AstraZeneca hanya mampu mengurangi Covid-19 ringan hingga sedang hanya 22 persen dalam uji coba yang dilakukan oleh Universitas Witwatersrand.

"Mulai minggu depan, (dan) empat minggu ke depan, kami harapkan ada vaksin J&J, ada vaksin Pfizer. Jadi yang akan tersedia bagi petugas kesehatan adalah vaksin itu,” ujar Mkhize dalam briefing online yang dikutip Ringtimesbali.com dari situs Sky News.

Baca Juga: Kemkominfo Singapura Siap Berikan Tindak Hukum Bagi Penyebar Informasi yang Salah Tentang Vaksin Covid-19

Mkhize menambahkan bila vaksin AstraZeneca akan tetap digunakan di oleh pemerintah Afrika Selatan, hingga para ilmuwan memberikan indikasi yang jelas tentang tindakan lebih lanjut.

Ia juga mengatakan bila varian 501Y.V.2 menyumbang lebih dari 90 persen kasus Covid-19 di Afrika Selatan.

Afrika Selatan memiliki jumlah infeksi tertinggi di benua dengan 1,4 juta dan 46.180 kematian. Itu juga merupakan negara ke-15 yang paling berpengaruh di dunia.

Baca Juga: Afrika Selatan Mengumumkan Dua Vaksin COVID-19 Buatan China Kurang Efektif

Dikutip Ringtimesbali.com dari situs Anadolu Agency mengatakan, sejauh ini Afrika Selatan telah menerima satu juta dosis pada 1 Februari.

Vaksin kadaluarsa

Salah satu pejabat kesehatan senior mengatakan hari bila vaksin AstraZeneca yang diterima dari India mendekati masa kadaluarsa.

“Sayangnya vaksin ini datang dengan tanggal kadaluarsa April yang hanya kami identifikasi pada saat kedatangan,” ujar wakil direktur jenderal departemen kesehatan Anban Pillay Pillay.

Baca Juga: Amazon Tawarkan Bantuan Kepada Joe Biden Terkait Distribusi Vaksin Covid-19

"Kami telah melibatkan Institute Serum India untuk perpanjangan tanggal jika itu memungkinkan atau pertukaran saham,” tambahnya

Afrika Selatan menerima kiriman pertama vaksin AstraZeneca  pada 1 Februari 2021 dari Institute Seru sebagai produsen vaksin terbesar di dunia.***

 

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Sky News Anadolu Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah