Menurut profesor kedokteran hewan Universitas Nasional Seoul, Dr. Woo Hae-Jong mengatakan ketika seekor hewan terpapar Covid-19, maka mereka akan menunjukan gejala pilek, kemungkinan kehilangan nafsu makan, diare, bahkan gejala pencernaan lainnya.
Baca Juga: WHO Sarankan Dokter Untuk Tengkurapkan Pasien Covid-19
“Untungnya, sebagian besar hewan peliharaan yang diketahui terjangkit Covid-19 hanya menderita penyakit ringan. Seperti manusia, hewan yang lebih tua dan lemah mungkin berisiko lebih tinggi menjadi lebih sakit,” jelasnya.
Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan atau OIE, hewan memiliki kemungkinan rentan terhadap infeksi adalah kucing daripada anjing. Dikarenakan kucing lebih mungkin menularkan infeksi ke kucing lain, sedangkan anjing memiliki kemungkinan yang kecil.
Hal ini didasari atas dugaan awal munculnya Covid-19 dari kelelawar, dan kemudian menyebar ke manusia. Hal ini sangat berisiko pada kesehatan masyarakat dan mempengaruhi tindakan pengawasan dan pengendalian.
Baca Juga: Pria Ini Nekat Habiskan 30 Kg Jeruk Demi Tidak Membayar Bagasi Tambahan
“Populasi hewan yang rentan memiliki kontak dekat dengan manusia harus dipantau secara ketat. Pengenalan virus ke spesies hewan baru mungkin mempercepat evolusinya,” ujar OIE.
Menurut Dr. Shin Hyoung-shik selaku Presiden Lingkungan Korea untuk Zoonosis, hewan peliharaan memiliki resiko kecil untuk menularkan Covid-19 kepada manusia.***