UNICEF Umumkan 371 Ribu Bayi Lahir di Tahun Baru, Cek Indonesia di Urutan Ini

- 1 Januari 2021, 19:00 WIB
UNICEF Umumkan 371 Ribu Bayi Lahir di Tahun Baru, Cek Indonesia di Urutan Ini.
UNICEF Umumkan 371 Ribu Bayi Lahir di Tahun Baru, Cek Indonesia di Urutan Ini. /PIXABAY/

RINGTIMES BALI - UNICEF mengumumkan sebanyak 371.504 bayi diperkirakan lahir pada perayaan Tahun Baru. Lantas berapakah jumlah yang lahir di negara Indonesia. Simak di artikel ini.

Berikut data jumlah bayi yang lahir awal tahun 2021 berikut asal negaranya dilansir dari laman ANTARA, Jumat 1 Januari 2021:

1. India (59.995)

2. Tiongkok (35.615)

3. Nigeria (21.439)

4. Pakistan (14.161)

5. Indonesia (12.336)

Baca Juga: Yuk, Cegah Diabetes pada Anak dengan Deteksi Dini Berikut Ini

6. Ethiopia (12.006)

7. Amerika Serikat (10.312)

8. Mesir (9.455)

9. Bangladesh (9.236)

10. Republik Demokratik Kongo (8.640)

Menurut data UNICEF secara keseluruhan, 140 juta bayi diperkirakan akan lahir pada tahun 2021 dengan harapan hidup rata-rata diperkirakan selama 84 tahun.

Baca Juga: Cek Fakta, Beredar Kabar Kandungan Formaldehida pada Vaksin Menyebabkan Kanker Leukimia pada Anak

“Anak-anak yang lahir hari ini memasuki dunia yang jauh berbeda dari tahun lalu, dan Tahun Baru membawa kesempatan baru untuk menata ulang,” kata Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore dalam keterangan resmi.

Lanjutnya, anak yang lahir hari ini akan mewarisi dunia yang mulai kita bangun untuk mereka hari ini.

"Mari kita jadikan tahun 2021 sebagai tahun untuk mulai membangun dunia yang lebih adil, lebih aman, dan lebih sehat untuk anak-anak," imbaunya.

Baca Juga: 150 Ribu Anak Meninggal Setiap tahun di Indonesia, Berikut Ini Penyebabnya

Di tahun 2021 yang merupakan peringatan 75 tahun UNICEF, pihaknya dan mitranya akan memperingati hari jadi ini dengan acara dan pengumuman yang merayakan tiga perempat abad dalam melindungi anak-anak dari berbagai masalah.

“Saat ini, di tengah pandemi global yang sedang dihadapi dunia, perlambatan ekonomi, meningkatnya kemiskinan, dan ketidaksetaraan yang semakin dalam, kebutuhan akan pekerjaan masih sama besar seperti sebelumnya,” kata Fore.

75 tahun terakhir, katanya pihaknya selalu hadir di setiap konflik, pengungsian, bencana alam dan krisis untuk anak-anak di seluruh dunia.

Baca Juga: Anak Kembali ke Sekolah, Orang Tua harus Kenali Beda Flu atau Covid-19, Simak di Sini

"Menjelang Tahun Baru, kami memperbarui komitmen kami untuk melindungi anak-anak, untuk menyuarakan hak-hak mereka, dan untuk memastikan suara mereka didengar, di mana pun mereka tinggal," ucapnya.

Sebagai respons terhadap pandemi global, pihaknya meluncurkan kampanye Reimagine, sebuah upaya global untuk mencegah pandemi COVID-19 dari menjadi krisis abadi bagi anak-anak.

Pihaknya pun mendesak pemerintah, publik, donor, dan sektor swasta untuk bergabung dengan UNICEF dalam rangka untuk memulihkan, dan menata ulang dunia pasca pandemi.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x