Innalilahi, Ternyata Ada Satu WNI jadi Korban Ledakan di Beirut

5 Agustus 2020, 10:23 WIB
8/ANTARANEWS /

RINGTIMES BALI - Satu orang warga negara Indonesia (WNI) ternyata menjadi korban dalam peristiwa ledakan mengerikan yang terjadi di Port of Beirut, Lebanon pada Selasa 4 Agustus 2020.

Informasi dari Kementerian Luar Negeri RI dalam rilisnya, Rabu pagi. Korban tersebut menderita luka ringan.

Hal ini membantah informasi dari pihak KBRI yang menyebut tidak ada korban WNI sebelumnya.

Baca Juga: Berikut 10 Fakta yang Harus Kamu Ketahui Soal Ledakan Mengerikan di Beirut

"Salah satu korban luka adalah WNI yang telah berhasil dikontak KBRI dan saat ini dalam kondisi stabil serta dapat berkomunikasi dengan baik. KBRI akan terus melakukan pendampingan kepada yang bersangkutan hingga pulih," demikian bunyi rilisnya kepada media Rabu pagi.

"Pemerintah RI menyampaikan simpati kepada Pemerintah Lebanon dan juga belasungkawa kepada keluarga korban."

Menurut Kemlu, lokasi ledakan berdekatan dengan Downtown Beirut dan berjarak sekitar 7 km dari KBRI Beirut.

Baca Juga: Insiden Ledakan di Beirut yang Tewaskan Puluhan Orang, Alhamdullilah Tidak Ada Korban WNI

"Sejauh ini belum ada keterangan resmi penyebab ledakan.".

KBRI Beirut terus melakukan koordinasi dengan otoritas setempat dan melakukan pengecekan kepada WNI lainnya yang berada di Beirut.

Dalam catatan KBRI, terdapat 1.447 WNI, 1.234 diantaranya adalah Kontingen Garuda dan 213 merupakan WNI sipil termasuk keluarga KBRI dan mahasiswa.

Baca Juga: Asyik Beri Makan Ikan, Astaga, Pria Ini Dihampiri Makhluk Mengerikan

Ledakan dahsyat di Beirut sendiri dilaporkan terjadi pada Selasa pukul 18.02 waktu setempat. Ledakan itu mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia dan ribuan luka-luka.

Menurut AFP, lebih dari 70 orang meninggal akibat ledakan itu dan 2.750 orang lainnya luka.

Saat kejadian terjadi, asap besar membumbung tinggi ke udara disertai dengan munculnya gelombang api yang sangat besar.

Gedung-gedung berguncang bahkan jendela-jendela bangunan di kota itu hancur.***

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: AFP Kemlu

Tags

Terkini

Terpopuler