Sebuah Toko Penjualan Makanan Street Food Ditemukan di Sekitar Reruntuhan Kota Pompeii

6 April 2021, 09:03 WIB
Toko penjual Street Food yang ditemukan di reruntuhan kota Pompeii /Tangkap layar Dok. Reuters/

RINGTIMES BALI – Para Arkeolog menemukan sebuah penemuan menakjubkan yakni sebuah art street market yang berada di reruntuhan kota Pompeii, Italia.

Area street market tersebut memperlihatkan sebuah toko makanan dan minuman panas dengan lukisan dinding yang menyajikan makanan jajanan kuno khas Romawi.

Para peneliti penyebut penemuan tersebut adalah termopolium yang artinya konter minuman panas dalam bahasa Latin.

Baca Juga: Sebuah Gerbong Kereta Kuno Ditemukan di Reruntuhan Kota Pompeii Italia

Baca Juga: Pompeii, Kota Kuno di Italia yang Hancur dalam 15 Menit Akibat Letusan Gunung Vesuvius

Toko tersebut ditemukan di situs Regio V di taman arkeologi yang belum dibuka untuk umum dan diresmikan beberapa bulan lalu.

Dilansir Ringtimesbali.com dari situs The Reuters menjelaskan bila jejak makanan berusia hampir 2.000 tahun ditemukan di beberapa toples terracotta bersisi makanan yang dijual, seperti ayam dan dua ekor bebek yang digantung terbalik.

Direktur Situs Taman Arkeologi Pompeii, Massimo Ossana mengatakan bila pertama kalinya peneliti menggali seluruh termopoliu.

Baca Juga: Unik, Jepang Memiliki Diva Abadi Berusia 59 Tahun, Tetap Aktif hingga Sekarang

Baca Juga: Pengisi Suara Berusia 67 Tahun di Jepang Berdandan Cosplay Menjadi Cruella

“Ini adalah penemuan yang luar biasa. Ini pertama kalinya kami menggali seluruh termopolium, "kata Ossana.

Selain itu, para arkeolog juga menemukan sebuah mangkuk minum terbuat dari bahan perunggu yang memiliki hiasan yang dikenal dengan Patera.

Para arkeolog juga menemukan sebuah toples keramik yang digunakan untuk memasak semur dan sup, termos anggur, dan amphora.

Seperti yang diberitakan Ringtimesbali.com sebelumnya, bila kota Pompeii dihancurkan oleh letusan Gunung Vesuvius hanya kurun waktu 15 menit pada abad 79 SM.

Baca Juga: Fenomena Unik Jepang 'Hikikomori', Mengurung Diri di Rumah Tanpa Keluar Selama Bertahun-tahun

Diperkirakan lebih dari 2.000 orang meninggal di kota Romawi Kuno, Pompeii Italia. Penduduk di kota tersebut tidak dapat melarikan diri karena sesak napas oleh gas dan abu dari Gunung Vesuvius.

Para arkeolog yang meneliti kota tersebut menegaskan bila penduduk Pompeii tidak dapat melarikan diri dan sebagian besar dari mereka meninggal dengan keadaan lemas di rumah dan sekitar alun-alun kota.

Lebih lanjut, para peneliti menjelaskan bila awan mematikan tersebut memiliki suhu lebih dari 100 derajat celcius serta terdiri dari unsur CO2, klorida, partikel abu pijar dan kaca vulkanik.

Selain itu, para peneliti mengatakan bila gas, abu, dan partikel vulkanik akan melanda kota Pompeii selama 10 hingga 20 menit.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler