RINGTIMES BALI – Seorang pencuri di Jepang rela memanjat sebuah gedung tinggi untuk mendapatkan beberapa kartu Pokemon langka dan kartu Yu-Gi-Oh!.
Kasus ini terjadi distrik Ikebukuro Tokyo, dimana pencuri yang diketahui bernama Kensuke Nakanishi sudah berada di salah satu gedung di distrik tersebut pada 23 Maret 2021 pada pukul 5 pagi.
Bermula ketika Nakanishi mendobrak lewat kaca gedung dengan memanjat dan masuk ke dalam bangunan untuk mengambil beberapa koleksi langka kartu mainan.
Baca Juga: 6 Jenis Lamaran yang Diterima Gadis Jepang, Orangtua Wajib Ikut Terlibat
Baca Juga: 4 Kebiasaan Pria Asing yang Membuat Perempuan Jepang Kaget
Nakanishi menargetkan toko penjual mainan, dimana ia telah mencuri sekitar 80 kartu dari dua oko blockbuster lainnya.
Total sekitar 1 juta Yen atau Rp 131 juta harga untuk 80 kartu yang dicuri. Sedangkan ia juga menggasak uang tunai sebesar Rp 34 juta.
Nakashi yang diketahui bekerja di sebuah perusahan IT pun diringkus oleh pihak Kepolisian Metropolitan Tokyo seminggu setelah melangsungkan aksinya.
Baca Juga: Unik tapi Bikin Merinding, Sebuah Desa di Jepang Hampir Seluruhnya Dihuni Boneka
Baca Juga: 6 Kalimat Sederhana yang Membuat Gadis Jepang Tertarik Padamu
Penyelidik dapat mengidentifikasinya dari rekaman kamera keamanan yang menunjukkan dia berjalan di luar gedung.
Dilansir Ringtimesbali.com dari situs Soranews24 menjelaskan bila aksi yang dilakukan pencurian yang dilakukan Nakashi merupakan sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh penjahat amatiran.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa pengalaman yang didapat merupakan pengalaman ketika mengikuti klub panjang tebing.
“Saya tidak takut naik setinggi itu. Saya pernah di klub panjat tebing di sekolah menengah,” jelasnya.
Baca Juga: 6 Kode Gadis Jepang Ketika Ingin Pacaran, Salah Satunya Suka Menyentuh Lutut Pria
Meskipun bagi sebagian orang, kartu yang dicuri oleh Nakanishi merupakan kartu idaman karena nilainya yang langka.
Namun diketahui bila minat Nakanishi tampaknya murni karena nilai ekonomi dari kartu tersebut.
Selain itu, ia mengatakan bahwa ia berencana untuk menjualnya kembali untuk melunasi hutang-hutang pribadi.
Pada akhirnya, keberanian rencananya mungkin menjadi penyebab kehancurannya.***