Misteri Danau Tengkorak di Punggung Bukit Himalaya India

27 Februari 2021, 19:45 WIB
Ilustrasi Roopkund /instagram.com/natrural_vibes__

RINGTIMES BALI – Sebuah dataran tinggi di Himalaya, India yang mana memiliki perjalanan empat hingga lima hari untuk mencapai ke desa terdekatnya, terdapat danau glacial yang disebut Roopkund. 

Pemandangan di sana cukup luar biasa, dengan airnya yang berwarna hijau permata dan bukit-bukit yang membentang di sekelilingnya. Namun, danau ini dipenuhi dengan ratusan tulang manusia di dalam dan sekitar danau.

Dikutip Ringtimesbali.com dari Live Science, danau Roopkund yang dipenuhi tulang ini pertama kali ditemukan dan dipublikasikan secara luas pada tahun 1942 oleh seorang penjaga hutan. Diperkirakan, tulang tersebut merupakan milik antara 300 sampai 800 orang.

Baca Juga: Longsor Gletser di Himalaya India, 170 Orang Dikabarkan Hilang

Kemudian pada 2019, analisa genetik baru dari DNA tulang yang diambil menunjukkan bahwa setidaknya 14 orang yang meninggal di danau itu bukan dari Asia Selatan, melainkan lebih cocok dengan orang-orang dari Mediterania Timur pada zaman modern.

Jadi, sebenarnya apa yang dilakukan sekelompok orang dari mediterania di atas ketinggian 16.500 kaki di sudut terjauh Himalaya? Lalu, bagaimana mereka mati?

Punggung Bukit yang Mematikan

Tulang yang ada di sekitar danau merupakan tulang dari jenis kelamin pria dan wanita, yang umumnya dewasa muda. Nampaknya mereka meninggal dalam beberapa serangan yang terjadi selama puluhan atau ratusan tahun.

Baca Juga: Abu Vulkanik Gunung Raung Sampai ke Bali, Citilink Batalkan Penerbangan ke Banyuwangi

Diambil dari legenda penduduk lokal, danau ini merupakan jalur ziarah ke Nanda Devi, perwujudan dari dewi Hindu Parvati.

Dahulu kala ada seorang raja pernah membuat Nanda Devi marah yang menyebabkan dirinya melepaskan kekeringan di kerajaannya.

Untuk menenangkan sang dewi, raja tersebut pergi dengan membawa rombongan yang melewati Roopkund, di tempat yang sekarang disebut negara bagian Uttarakhand.

Baca Juga: Gunung Merapi Mengeluarkan Lava Sejauh 700 Meter, Masyarakat Diminta Waspada

Namun raja tersebut justru membawa penari dan barang-barang mewah dalam perjalanan, dan itu meningkatkan kemarahan Nanda Devi.

Dia menyulap keadaan dengan menurunkan badai es yang mengerikan, serta membunuh semua orang.

Legenda ini tak jauh dari kebenarannya karena beberapa korban di Roopkund diketahui mengalami patah tulang tengkorak yang terlihat seperti akibat trauma dari benda tumpul seperti menurut penelitian.

Baca Juga: Viral Video Mobil Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru, Sungguh Dramatis

Bisa juga dengan teori di mana para korban ini terperangkap hujan es di punggung bukit tepat di atas danau. Sebagian bisa saja meninggal karena paparan dan hipotermia.

Teori kedua, mereka berakhir di dalam dan sekitar danau karena tubuh mereka terjatuh terguling menuruni bukit atau terperangkap dalam longsoran yang sering terjadi di lereng.

Misteri yang Sedang Terjadi

Analisis DNA masih menjadi perdebatan para peneliti hingga saat ini. Apakah korban-korban tersebut berasal dari Mediterania Timur atau bukan.

Baca Juga: Gunung Raung Erupsi, Abu Vulkanik Sampai ke Jembrana Bali

Satu teori ada yang mengatakan bahwa orang yang meninggal secara misterius di Roopkund bisa jadi berasal dari populasi yang terisolasi di Asia Tengah yang merupakan keturunan dari Alexander Agung dan pasukannya.

Teori ini juga dikuatkan oleh bukti non-DNA bahwa orang-orang itu tidak seperti yang lainnya yang meninggal di danau. Seperti pada analisis yang dilakukan pada tahun 2019, ditemukan bahwa suatu kelompok ini memiliki pola makan berbeda, dibandingkan orang-orang yang diprediksikan berasal dari Asia Selatan.

Menurut seorang jurnalis Amerika, Douglas Preston, salah satu alasan mengapa misteri ini tetap ada adalah karena Roopkund sebenarnya belum dipelajari dengan baik.

Baca Juga: Seorang Wanita Pendaki Kegirangan Saat Melihat Gunung merapi Meletus

Danau ini berada pada rute trekking yang relatif populer dan diperkirakan para pendaki selama beberapa dekade telah memindahkan tulang yang menumpuk, bahkan mungkin ada yang mencurinya.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Live Science

Tags

Terkini

Terpopuler