Tepat Hari Ini, Gempa Bumi Chile Picu Tsunami, Sebabkan 85 Korban Meninggal Dalam Sejarah

27 Februari 2021, 07:45 WIB
Tepat hari ini, gempa bumi Chile picu tsunami yang menyebabkan 85 korban meninggal dalam sejarah /Pixabay


RINGTIMES BALI -
 Tepat Hari Ini, Gempa bumi dan tsunami dahsyat bermagnitudo 8,8 SR mengguncang Chile tengah dan menelan sedikitnya 85 korban jiwa meninggal dunia dalam sejarahnya.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah hari ini, 27 Februari 2010 di Chile, gempa bumi 8,8SR memicu tsunami hingga mengakibatkan kerusakan dan korban meninggal sebanyak 85 orang.

Mengutip dari The Guardian, Berikut adalah gempa bumi 8,8 SR yang picu tsunami hingga akibatkan 85 korban sepanjang sejarah.

Baca Juga: Aldebaran Frustasi Rahasianya Terbongkar, Andin Kecewa di Sinetron Ikatan Cinta 27 Februari 2021

Akibat gempa bumi yang terjadi hari ini, sejarah mencatat  jaringan telepon dan kabel listrik runtuh yang kemudian diketahui memicu terjadinya tsunami. Presiden Chile yang menjabat saat itu Michelle Bachelet, mengumumkan "keadaan bencana alam" di Bachelet, Chile tengah, dengan mengatakan bahwa negara itu mengalami gempa besar dengan beberapa gempa bumi susulan.

Gempa bumi itu juga membuat Bandara internasional Santiago terpaksa ditutup, jembatan jalan raya runtuh, dan puing-puing bangunan yang rusak berjatuhan ke jalanan.

Pusat peringatan tsunami Pasifik mengatakan gempa bumi itu menghasilkan gelombang yang dapat menyebabkan kerusakan di sepanjang pantai terdekat, dan bisa menjadi ancaman bagi pantai yang lebih jauh, bahkan semua pantai memiliki risiko yang sama.

Baca Juga: Negara Tetangga Indonesia Keluarkan Peringatan Tsunami, Gempa Bumi Pasifik Jadi Awalan

Gelombang besar mencapai daerah berpenduduk di Kepulauan Robinson Crusoe, lepas pantai Chile, dan peringatan gelombang pasang dikeluarkan di 53 negara lain. Mereka mengeluarkan peringatan tsunami untuk Chile, Peru, dan Hawaii. Sementara keadaan siaga juga dikeluarkan di Ekuador, Kolombia, Panama, Kosta Rika, dan Antartika.

Chile diketahui berisiko tinggi terhadap gempa bumi karena terletak di perbatasan antara lempeng tektonik Pasifik dan Amerika Selatan. Menurut seismolog, biasanya ada sekitar satu gempa bermagnitudo 8 atau lebih dalam setahun, dan salah satunya dapat diperkirakan mencapai 8,8 dalam periode setiap beberapa tahun.

Baca Juga: 3 Gempa Bumi Dahsyat di Jepang Sebabkan Ratusan Ribu Korban Meninggal Dalam Sejarah

Pusat peringatan itu kembali mengimbau bahwa gelombang setinggi 4,8 meter dapat menghantam pantai semua pulau Hawaii, dengan yang pertama mencapai Hawaii pada pukul 21.00 waktu setempat.

Pusat peringatan itu mengatakan gelombang pertama setelah gempa belum tentu yang terbesar, dan ketinggian gelombang sulit diprediksi karena mereka dapat bervariasi secara signifikan di sepanjang pantai karena topografi lokal.

Laporan radio setempat mengatakan berdasarkan Angkatan Laut Chile, para pejabat telah mencabut peringatan tsunami di Chili selatan. Pusat Peringatan Tsunami Australia Bersama memperingatkan "potensi ancaman tsunami" di negara bagian New South Wales, Queensland, Pulau Lord Howe, dan Pulau Norfolk.

Baca Juga: Selain Gempa Bumi, Jepang Pernah Dilanda Bencana Nuklir Fukushima Daiichi Terparah Sepanjang Sejarah

Menurut US Geological Survey, gempa itu berpusat 321 km di barat daya Santiago pada kedalaman 22 mil. Dilaporkan 11 gempa susulan, lima di antaranya bermagnitudo 6,0 atau lebih dalam hitungan dua setengah jam setelah lindu sebelumnya.

Dr Brian Baptie dari British Geological Survey mengatakan bahwa secara global ini adalah gempa yang sangat langka, meskipun Chile pernah mengalami beberapa lindu dahsyat salah satunya bermagnitudo 9,5 pada 1960 yang membuat banyak korban meninggal dunia.

Baca Juga: Menakutkan, Gempa Bumi Berkekuatan 9,5 SR Telan Ratusan Juta Nyawa Manusia dalam Sejarah

Gempa bumi terbesar yang pernah terjadi melanda wilayah Chile yang sama pada 22 Mei 1960 itu membuat 1.655 korban jiwa meninggal dan menyebabkan 2 juta orang kehilangan tempat tinggal. Memicu tsunami hingga 4 meter yang menewaskan orang-orang di Hawaii, Jepang, dan Filipina.***

Editor: Putu Diah Anggaraeni

Sumber: Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler